Jaringan sekitar Gigi
- Gingivitis (Radang Gusi)
- Trench Mouth (Infeksi Vincent,Gingivitis ulserativ...
- Periodontitis (piore)
- Rahang Tidak Pada Tempatnya
- Rahang Retak
- Resesi Gusi
Gingivitis (Radang Gusi)
Gingivitis adalah peradangan pada gusi (gingiva).
Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah tumbuhnya gigi.
PENYEBAB
Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang tidak benar, sehingga plak tetap ada di sepanjang garis gusi.
Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri. Plak lebih sering menempel pada tambalan yang salah atau di sekitar gigi yang terletak bersebelahan dengan gigi palsu yang jarang dibersihkan.
Jika plak tetap melekat pada gigi selama lebih dari 72 jam, maka akan mengeras dan membentuk karang gigi (kalkulusflosing (benang gigi).
Plak merupakan penyebab utama dari gingivitis.
Faktor lainnya yang akan semakin memperburuk peradangan adalah:
- kehamilan
- pubertas
- pil KB.
Obat-obat tertentu bisa menyebabkan pertumbuhan gusi yang berlebihan sehingga plak sulit dibersihkan dan terjadilah gingivitis.
Obat-obatan tersebut adalah:
- fenitoin (obat anti kejang)
- siklosporin (diminum oleh penderita yang menjalani pencangkokan organ)
- calcium channel blockers (misalnya nifedipin, obat untuk mengendalikan tekanan darah dan kelainan irama jantung)
- pil atau suntikan KB.
Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan gingivitis, dimana gusi meradang dan mudah berdarah.
Kekurangan niasin ( pellagra) juga bisa menyebabkan peradangan dan perdarahan gusi, serta mempermudah terjadinya infeksi mulut.
Pada kehamilan, gingivitis bisa semakin memburuk. Hal ini terutama disebabkan oleh perubahan hormonal.
Keadaan ini didukung oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut karena wanita hamil sering merasa mual di pagi hari.
Selama kehamilan, iritasi ringan (yang paling sering adalah pembentukan karang gigi) bisa menyebabkan pertumbuhan berlebih dari jaringan gusi yang menyerupai benjolan. Keadaan ini disebut tumor kehamilan. Jika terluka atau pada saat makan, jaringan gusi yang membengkak ini mudah mengalami perdarahan.
Gingivitis deskuamativa merupakan suatu keadaan yang paling sering ditemukan pada wanita pasca menopause.
Lapisan gusi yang paling luar terpisah dari jaringan dibawahnya. Gusi menjadi sangat longgar sehingga lapisan terluarnya bisa digerakkan dengan kapas lidi.
Pada perikoronitis, yang membengkak adalah gusi pada sebuah gigi yang belum keluar seluruhnya. Cairan, potongan makanan dan bakteri bisa terperangkap di dalam bagian gusi yang menutupi gigi ini.
Bisa terjadi infeksi, yang selanjutnya bisa menyebar ke tenggorokan atau pipi.
GEJALA
Pada gingivitis simplek, gusi tampak merah, bukan pink. Gusi membengkak dan mudah digerakkan.
Jika penderita menggosok gigi atau makan, gusi seringkali berdarah.
Jika gingivitisnya berat, maka pada saat bangun pagi bantal akan dipenuhi oleh bercak darah, terutama jika pada saat tidur penderita bernafas melalui mulutnya.
Gingivostomatitis herpetik akut merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya, yang menimbulkan nyeri.
Gusi tampak berwarna merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih atau kuning di dalam mulut.
Gingivitis pada leukemia merupakan tanda awal dari leukemia pada sekitar 25% penderita anak-anak.
Penyusupan (infiltrasi) sel-sel leukemia ke dalam gusi menyebabkan gingivitis dan berkurangnya kemampuan untuk melawan infeksi akan semakin memperburuk keadaan ini. Gusi tampak merah dan mudah berdarah.
Perdarahan seringkali berlanjut sampai beberapa menit atau lebih karena pada penderita leukemia, darah tidak membeku secara norma.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Gusi yang meradang tampak merah, membengkak dan mudah berdarah.
PENGOBATAN
Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat melalui pembedahan.
Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.
Gingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan dan minum.
Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, Tetapi tumor ini cenderung tumbuh kembali selama kehamilan masih berlangsung.
Pada gingivitis deskuamativa diberikan terapi sulih hormon.
Pilihan pengobatan lainnya adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke gusi.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada leukemia, sebaiknya penderita membersihkan giginya tidak dengan sikat gigi, tetapi menggunakan bantalan atau busa.
Obat kumur klorheksidin bisa diberikan untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut.
Pada perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi dibersihkan oleh dokter gigi.
Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin tumbuh secara sempurna, maka gigi geraham atas dicabut dan diberikan antibiotik selama beberapa hari sebelum gigi geraham bawah juga dicabut.
PENCEGAHAN
Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat melalui pembedahan.
Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.
Gingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan dan minum.
Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, Tetapi tumor ini cenderung tumbuh kembali selama kehamilan masih berlangsung.
Pada gingivitis deskuamativa diberikan terapi sulih hormon.
Pilihan pengobatan lainnya adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke gusi.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada leukemia, sebaiknya penderita membersihkan giginya tidak dengan sikat gigi, tetapi menggunakan bantalan atau busa.
Obat kumur klorheksidin bisa diberikan untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut.
Pada perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi dibersihkan oleh dokter gigi.
Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin tumbuh secara sempurna, maka gigi geraham atas dicabut dan diberikan antibiotik selama beberapa hari sebelum gigi geraham bawah juga dicabut.
Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah tumbuhnya gigi.
PENYEBAB
Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang tidak benar, sehingga plak tetap ada di sepanjang garis gusi.
Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri. Plak lebih sering menempel pada tambalan yang salah atau di sekitar gigi yang terletak bersebelahan dengan gigi palsu yang jarang dibersihkan.
Jika plak tetap melekat pada gigi selama lebih dari 72 jam, maka akan mengeras dan membentuk karang gigi (kalkulusflosing (benang gigi).
Plak merupakan penyebab utama dari gingivitis.
Faktor lainnya yang akan semakin memperburuk peradangan adalah:
- kehamilan
- pubertas
- pil KB.
Obat-obat tertentu bisa menyebabkan pertumbuhan gusi yang berlebihan sehingga plak sulit dibersihkan dan terjadilah gingivitis.
Obat-obatan tersebut adalah:
- fenitoin (obat anti kejang)
- siklosporin (diminum oleh penderita yang menjalani pencangkokan organ)
- calcium channel blockers (misalnya nifedipin, obat untuk mengendalikan tekanan darah dan kelainan irama jantung)
- pil atau suntikan KB.
Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan gingivitis, dimana gusi meradang dan mudah berdarah.
Kekurangan niasin ( pellagra) juga bisa menyebabkan peradangan dan perdarahan gusi, serta mempermudah terjadinya infeksi mulut.
Pada kehamilan, gingivitis bisa semakin memburuk. Hal ini terutama disebabkan oleh perubahan hormonal.
Keadaan ini didukung oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut karena wanita hamil sering merasa mual di pagi hari.
Selama kehamilan, iritasi ringan (yang paling sering adalah pembentukan karang gigi) bisa menyebabkan pertumbuhan berlebih dari jaringan gusi yang menyerupai benjolan. Keadaan ini disebut tumor kehamilan. Jika terluka atau pada saat makan, jaringan gusi yang membengkak ini mudah mengalami perdarahan.
Gingivitis deskuamativa merupakan suatu keadaan yang paling sering ditemukan pada wanita pasca menopause.
Lapisan gusi yang paling luar terpisah dari jaringan dibawahnya. Gusi menjadi sangat longgar sehingga lapisan terluarnya bisa digerakkan dengan kapas lidi.
Pada perikoronitis, yang membengkak adalah gusi pada sebuah gigi yang belum keluar seluruhnya. Cairan, potongan makanan dan bakteri bisa terperangkap di dalam bagian gusi yang menutupi gigi ini.
Bisa terjadi infeksi, yang selanjutnya bisa menyebar ke tenggorokan atau pipi.
GEJALA
Pada gingivitis simplek, gusi tampak merah, bukan pink. Gusi membengkak dan mudah digerakkan.
Jika penderita menggosok gigi atau makan, gusi seringkali berdarah.
Jika gingivitisnya berat, maka pada saat bangun pagi bantal akan dipenuhi oleh bercak darah, terutama jika pada saat tidur penderita bernafas melalui mulutnya.
Pembengkakan gusi
Gingivostomatitis herpetik akut merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya, yang menimbulkan nyeri.
Gusi tampak berwarna merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih atau kuning di dalam mulut.
Gingivitis pada leukemia merupakan tanda awal dari leukemia pada sekitar 25% penderita anak-anak.
Penyusupan (infiltrasi) sel-sel leukemia ke dalam gusi menyebabkan gingivitis dan berkurangnya kemampuan untuk melawan infeksi akan semakin memperburuk keadaan ini. Gusi tampak merah dan mudah berdarah.
Perdarahan seringkali berlanjut sampai beberapa menit atau lebih karena pada penderita leukemia, darah tidak membeku secara norma.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Gusi yang meradang tampak merah, membengkak dan mudah berdarah.
PENGOBATAN
Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat melalui pembedahan.
Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.
Gingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan dan minum.
Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, Tetapi tumor ini cenderung tumbuh kembali selama kehamilan masih berlangsung.
Pada gingivitis deskuamativa diberikan terapi sulih hormon.
Pilihan pengobatan lainnya adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke gusi.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada leukemia, sebaiknya penderita membersihkan giginya tidak dengan sikat gigi, tetapi menggunakan bantalan atau busa.
Obat kumur klorheksidin bisa diberikan untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut.
Pada perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi dibersihkan oleh dokter gigi.
Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin tumbuh secara sempurna, maka gigi geraham atas dicabut dan diberikan antibiotik selama beberapa hari sebelum gigi geraham bawah juga dicabut.
PENCEGAHAN
Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat melalui pembedahan.
Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.
Gingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan dan minum.
Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, Tetapi tumor ini cenderung tumbuh kembali selama kehamilan masih berlangsung.
Pada gingivitis deskuamativa diberikan terapi sulih hormon.
Pilihan pengobatan lainnya adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke gusi.
Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada leukemia, sebaiknya penderita membersihkan giginya tidak dengan sikat gigi, tetapi menggunakan bantalan atau busa.
Obat kumur klorheksidin bisa diberikan untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut.
Pada perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi dibersihkan oleh dokter gigi.
Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin tumbuh secara sempurna, maka gigi geraham atas dicabut dan diberikan antibiotik selama beberapa hari sebelum gigi geraham bawah juga dicabut.
Trench Mouth (Infeksi Vincent,Gingivitis ulserativa nekrotikan akut)
Tench Mouth
(Infeksi Vincent,Gingivitis ulserativa nekrotikan akut) adalah suatu
infeksi gusi yang tidak menular dan terasa nyeri, menyebabkan nyeri,
demam dan kelelahan.
Istilah trench mouth berasal dari Perang Dunia I dimana banyak serdadu yang tinggal di bedeng (trench) menderita infeksi.
PENYEBAB
Beberapa hal yang mendukung terjadinya penyakit ini:
- Kebersihan mulut yang jelek
- Stres fisik maupun stres emosional
- Diet yang kurang
- Kurang istirahat.
Infeksi paling sering terjadi pada penderita gingivitis simpleks yang mengalami saat-saat yang menegangkan (misalnya ujian di sekolah atau ganti pekerjaan).
Lebih sering terjadi pada perokok.
GEJALA
Biasanya, trench mouth dimulai secara tiba-tiba berupa nyeri gusi, gelisah dan kelelahan.
Dapat juga timbul bau mulut yang busuk.
Ujung-ujung gusi yang terletak diantara dua gigi mengalami pengikisan dan tertutup oleh jaringan mati yang berupa lapisan berwarna abu-abu.
Gusi mudah berdarah; mengunyah dan menelan menyebabkan nyeri.
Kelenjar getah bening di bawah rahang seringkali membengkak dan timbul demam ringan.
DIAGNOSA
Pemeriksaan mulut menunjukkan adanya peradangan gusi disertai kerusakan jaringan gusi diantara gigi geligi.
Mungkin ditemukan selaput berwarna abu-abu yang berasal dari jaringan gusi yang mati.
Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di kepala dan leher.
Rontgen gigi atau rontgen wajah dilakukan untuk menentukan luasnya infeksi dan kerusakan jaringan.
PENGOBATAN
Pengobatan dilakukan dengan pembersihan, dimana semua jaringan gusi yang mati dan karang gigi dibuang.
Karena pembersihan ini menimbulkan nyeri, maka digunakan obat bius lokal.
Beberapa hari pertama setelah pembersihan, penderita diharuskan berkumur-kumur dengan larutan hidrogen peroksida (setengah bagian hidrogen peroksida 3%dicampur dengan setengah bagian air), beberapa kali dalam sehari.
Selama 2 minggu, penderita mengunjungi dokter gigi setiap 1-2 hari.
Pembersihan berlanjut sampai terjadinya penyembuhan.
Istilah trench mouth berasal dari Perang Dunia I dimana banyak serdadu yang tinggal di bedeng (trench) menderita infeksi.
PENYEBAB
Beberapa hal yang mendukung terjadinya penyakit ini:
- Kebersihan mulut yang jelek
- Stres fisik maupun stres emosional
- Diet yang kurang
- Kurang istirahat.
Infeksi paling sering terjadi pada penderita gingivitis simpleks yang mengalami saat-saat yang menegangkan (misalnya ujian di sekolah atau ganti pekerjaan).
Lebih sering terjadi pada perokok.
GEJALA
Biasanya, trench mouth dimulai secara tiba-tiba berupa nyeri gusi, gelisah dan kelelahan.
Dapat juga timbul bau mulut yang busuk.
Ujung-ujung gusi yang terletak diantara dua gigi mengalami pengikisan dan tertutup oleh jaringan mati yang berupa lapisan berwarna abu-abu.
Gusi mudah berdarah; mengunyah dan menelan menyebabkan nyeri.
Kelenjar getah bening di bawah rahang seringkali membengkak dan timbul demam ringan.
DIAGNOSA
Pemeriksaan mulut menunjukkan adanya peradangan gusi disertai kerusakan jaringan gusi diantara gigi geligi.
Mungkin ditemukan selaput berwarna abu-abu yang berasal dari jaringan gusi yang mati.
Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di kepala dan leher.
Rontgen gigi atau rontgen wajah dilakukan untuk menentukan luasnya infeksi dan kerusakan jaringan.
PENGOBATAN
Pengobatan dilakukan dengan pembersihan, dimana semua jaringan gusi yang mati dan karang gigi dibuang.
Karena pembersihan ini menimbulkan nyeri, maka digunakan obat bius lokal.
Beberapa hari pertama setelah pembersihan, penderita diharuskan berkumur-kumur dengan larutan hidrogen peroksida (setengah bagian hidrogen peroksida 3%dicampur dengan setengah bagian air), beberapa kali dalam sehari.
Selama 2 minggu, penderita mengunjungi dokter gigi setiap 1-2 hari.
Pembersihan berlanjut sampai terjadinya penyembuhan.
Jika bentuk dan posisi gusi tidak kembali normal, dokter gigi akan melakukan pembedahan untuk kembali membentuk gusi sebagai pencegahan terhadap kekambuhan dan pencegahan terhadap periodontitis.
Antibiotik diberikan jika trench mouth sangat berat atau tidak dapat dilakukan perawatan gigi.
PENCEGAHAN
Menjaga kebersihan mulut sangat penting dalam mencegah terjadinya trench mouth.
Makanan dan keadaan kesehatan yang baik juga membantu mencegah terjadinya penyakit ini.
Tindakan pencegahan lainnya adalah berhenti merokok dan mencoba mengatasi stres.
Periodontitis (piore)
Periodontitis (piore) terjadi jika gingivitis menyebar ke struktur penyangga gigi.
Periodontitis merupakan salah satu penyebab utama lepasnya gigi pada dewasa dan merupakan penyebab utama lepasnya gigi pada lanjut usia.
PENYEBAB
Sebagian besar periodontitis merupakan akibat dari penumpukan plak dan karang gigi (tartar) diantara gigi dan gusi.
Akan terbentuk kantong diantara gigi dan gusi dan meluas ke bawah diantara akar gigi dan tulang dibawahnya.
Kantong ini mengumpulkan plak dalam suatu lingkungan bebas oksigen, yang mempermudah pertumbuhan bakteri.
Jika keadaan ini terus berlanjut, pada akhirnya banyak tulang rahang di dekat kantong yang dirusak sehingga gigi lepas.
Kecepatan tumbuhnya periodontitis berbeda pada orang-orang yang memiliki jumlah tartar yang sama.
Hal ini mungkin karena plak dari masing-masing orang tersebut mengandung jenis dan jumlah bakteri yang berbeda, dan karena respon yang berbeda terhadap bakteri.
Beberapa keadaan medis yang bisa mempermudah terjadinya periodontitis:
- diabetes melitus
- sindroma Down
- penyakit Crohn
- kekurangan sel darah putih
- AIDS.
GEJALA
Gejala-gejala dari periodontitis adalah:
- perdarahan gusi
- perubahan warna gusi
- bau mulut (halitosis).
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan mulut dan gigi, gusi tampak bengkak dan berwarna merah keunguan.
Akan tampak endapan plak atau karang di dasar gigi disertai kantong yang melebar di gusi.
Dokter gigi akan mengukur kedalaman kantong dalam gusi dengan suatu alat tipis dan dilakukan rontgen gigi untuk mengetahui jumlah tulang yang keropos.
Semakin banyak tulang yang keropos, maka gigi akan lepas dan berubah posisinya.
Gigi depan seringkali menjadi miring ke luar.
Periodontitis biasanya tidak menimbulkan nyeri kecuali jika gigi sangat longgar sehingga ikut bergerak ketika mengunyah atau jika terbentuk abses (pengumpulan nanah).
PENGOBATAN
Seorang dokter gigi bisa membersihkan kantong sampai kedalaman 0,5 cm dengan alat khusus, yang dapat membuang seluruh karang gigi dan permukaan akar gigi yang sakit.
Untuk kantong yang dalamnya mencapai 0,6 cm atau lebih, seringkali diperlukan pembedahan.
Seorang dokter gigi juga dapat mengangkat sebagian gusi yang terpisah sehingga gusi yang tertinggal bisa direkatkan lagi dengan lebih erat ke gigi dan penderita bisa membersihkan plaknya di rumah.
Jika terbentuk abses, diberikan antibiotik.
Ke dalam kantong yang dalam bisa dimasukkan filamen yang mengandung antibiotik sehingga obat bisa mencapai daerah yang sakit dalam konsentrasi yang tinggi.
Abses periodontal menyebabkan serangan pengrusakan tulang, tetapi pengobatan segera dengan pembedahan dan antibiotik memungkinkan tulang yang rusak untuk tumbuh kembali.
Jika setelah pembedahan timbul luka terbuka di mulut, diberikan obat kumur klorheksidin selama 1 menit, 2 kali/hari untuk sementara waktu, menggantikan gosok gigi dan pemakaian benang gigi.
PENCEGAHAN
Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Pengobatan dan pencegahan gingivitis dapat mengurangi resiko terjadinya periodontitis
Periodontitis merupakan salah satu penyebab utama lepasnya gigi pada dewasa dan merupakan penyebab utama lepasnya gigi pada lanjut usia.
PENYEBAB
Sebagian besar periodontitis merupakan akibat dari penumpukan plak dan karang gigi (tartar) diantara gigi dan gusi.
Akan terbentuk kantong diantara gigi dan gusi dan meluas ke bawah diantara akar gigi dan tulang dibawahnya.
Kantong ini mengumpulkan plak dalam suatu lingkungan bebas oksigen, yang mempermudah pertumbuhan bakteri.
Jika keadaan ini terus berlanjut, pada akhirnya banyak tulang rahang di dekat kantong yang dirusak sehingga gigi lepas.
Kecepatan tumbuhnya periodontitis berbeda pada orang-orang yang memiliki jumlah tartar yang sama.
Hal ini mungkin karena plak dari masing-masing orang tersebut mengandung jenis dan jumlah bakteri yang berbeda, dan karena respon yang berbeda terhadap bakteri.
Beberapa keadaan medis yang bisa mempermudah terjadinya periodontitis:
- diabetes melitus
- sindroma Down
- penyakit Crohn
- kekurangan sel darah putih
- AIDS.
GEJALA
Gejala-gejala dari periodontitis adalah:
- perdarahan gusi
- perubahan warna gusi
- bau mulut (halitosis).
DIAGNOSA
Pada pemeriksaan mulut dan gigi, gusi tampak bengkak dan berwarna merah keunguan.
Akan tampak endapan plak atau karang di dasar gigi disertai kantong yang melebar di gusi.
Dokter gigi akan mengukur kedalaman kantong dalam gusi dengan suatu alat tipis dan dilakukan rontgen gigi untuk mengetahui jumlah tulang yang keropos.
Semakin banyak tulang yang keropos, maka gigi akan lepas dan berubah posisinya.
Gigi depan seringkali menjadi miring ke luar.
Periodontitis biasanya tidak menimbulkan nyeri kecuali jika gigi sangat longgar sehingga ikut bergerak ketika mengunyah atau jika terbentuk abses (pengumpulan nanah).
PENGOBATAN
Seorang dokter gigi bisa membersihkan kantong sampai kedalaman 0,5 cm dengan alat khusus, yang dapat membuang seluruh karang gigi dan permukaan akar gigi yang sakit.
Untuk kantong yang dalamnya mencapai 0,6 cm atau lebih, seringkali diperlukan pembedahan.
Seorang dokter gigi juga dapat mengangkat sebagian gusi yang terpisah sehingga gusi yang tertinggal bisa direkatkan lagi dengan lebih erat ke gigi dan penderita bisa membersihkan plaknya di rumah.
Jika terbentuk abses, diberikan antibiotik.
Ke dalam kantong yang dalam bisa dimasukkan filamen yang mengandung antibiotik sehingga obat bisa mencapai daerah yang sakit dalam konsentrasi yang tinggi.
Abses periodontal menyebabkan serangan pengrusakan tulang, tetapi pengobatan segera dengan pembedahan dan antibiotik memungkinkan tulang yang rusak untuk tumbuh kembali.
Jika setelah pembedahan timbul luka terbuka di mulut, diberikan obat kumur klorheksidin selama 1 menit, 2 kali/hari untuk sementara waktu, menggantikan gosok gigi dan pemakaian benang gigi.
PENCEGAHAN
Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Pengobatan dan pencegahan gingivitis dapat mengurangi resiko terjadinya periodontitis
Rahang Tidak Pada Tempatnya
Rahang berpindah (dislocated mandible)
biasanya terasa sangat sakit. Mulut biasanya tidak dapat ditutup, dan
rahang kemungkinan terpuntir pada salah satu sisi. Rahang berpindah
biasanya disebabkan oleh mulut terlalu terbuka lebar atau karena
kecelakaan. Penyebab lain termasuk muntah, menguap, kelonggaran pada
rahang (hypermobility), yang seringkali terjadi menyebabkan gangguan
temporomandibukar, dan operasi gigi yang lama.
Dokter biasanya merubah rahang kembali ke tempatnya (pengurangan manual). Dengan ibu jarinya dibungkus dengan pembalut, dokter meletakkan ibu jarinya pada gusi sebelah gigi terbawah dan menekan ke bawah dan kemudian dengan pelan mendorong ke permukaan bagian luar gigi. Jika perlu, dia kemudian menggunakan tekanan ke belakang.
Ketika rahang sudah kembali ke tempatnya, orang tersebut diberitahukan untuk menghindari membuka mulut terlalu lebar untuk setidaknya 6 minggu. Orang tersebut dan keluarganya biasanya diajarkan bagaimana memperbaiki perubahan jika terjadi kembali. Jika orang tersebut mengalami lebih dari satu kali perubahan, operasi kemungkinan diperlukan untuk mengurangi resiko perubahan lebih lanjut. Misalnya, ligamen yang menghubungkan rahang dengan tengkorak (pada sendi temporomandibular) bisa dipendekkan, dengan demikian mengencangkan sendi
Dokter biasanya merubah rahang kembali ke tempatnya (pengurangan manual). Dengan ibu jarinya dibungkus dengan pembalut, dokter meletakkan ibu jarinya pada gusi sebelah gigi terbawah dan menekan ke bawah dan kemudian dengan pelan mendorong ke permukaan bagian luar gigi. Jika perlu, dia kemudian menggunakan tekanan ke belakang.
Ketika rahang sudah kembali ke tempatnya, orang tersebut diberitahukan untuk menghindari membuka mulut terlalu lebar untuk setidaknya 6 minggu. Orang tersebut dan keluarganya biasanya diajarkan bagaimana memperbaiki perubahan jika terjadi kembali. Jika orang tersebut mengalami lebih dari satu kali perubahan, operasi kemungkinan diperlukan untuk mengurangi resiko perubahan lebih lanjut. Misalnya, ligamen yang menghubungkan rahang dengan tengkorak (pada sendi temporomandibular) bisa dipendekkan, dengan demikian mengencangkan sendi
Rahang Retak
Rahang yang retak menyebabkan rasa
sakit dan biasanya merubah arah gigi mengatup. Seringkali, mulut tidak
bisa membuka lebar, atau berubah ke salah satu sisi ketika membuka atau
menutup. Kebanyakan keretakan rahang terjadi pada rahang bagian bawah
(mandible).
Keretakan pada rahang bagian atas (maxilla) bisa menyebabkan penglihatan ganda (karena otot pada mata sangat dekat berdampingan), mati rasa pada kulit bagian bawah mata (karena cedera saraf), atau tidak rata pada tulang pipi yang bisa dirasakan ketika jari meraba sepanjang pipi. Setiap kecelakaan yang cukup kuat untuk meretakkan rahang bisa juga melukai tulang belakang pada leher. Pukulan cukup kuat untuk meretakkan rahang bisa juga menyebabkan pingsan atau pendarahan di dalam tengkorak.
Jika seseorang menduga rahangnya retak, rahang harus ditopang di tempat dengan gigi secara bersamaan dan tidak bergerak. Rahang bisa ditahan dengan tangan atau lebih disukai dengan perban pembungkus di bawah rahang dan sampai ke atas kepala beberapa kali (perban barton). Orang tersebut diperban harus dengan hati-hati jangan sampai menghentikan pernafasan. Pertolongan medis harus dilakukan segera mungkin karena bisa menyebabkan pendarahan dalam dan gangguan saluran udara.
Di rumah sakit, sebelum rahang retak diobati, sinar-X pada leher seringkali diambil untuk mengetahui kerusakan tulang belakang. Rahang bagian atas dan bawah kemungkinan diikat bersamaan selama 6 minggu untuk membiarkan tulang menjadi sembuh. Selama waktu ini, orang tersebut hanya diperbolehkan untuk minum cairan melalui sedotan. Kebanyakan keretakan rahang bisa diperbaiki dengan operasi dengan plat (potongan baja yang disekrup ke dalam tulang pada setiap sisi retakan), rahang didiamkan hanya untuk beberapa waktu, setelah makanan lembut bisa dimakan untuk beberapa minggu. Pada anak, beberapa retak rahang tidak didiamkan. Malahan, pengobatan awal memperbolehkan gerakan terbatas, dan kegiatan normal dianjurkan dalam berberapa minggu. Antibiotik biasanya diberikan kepada orang dengan retak campuran -salah satu meliputi gigi atau geraham dan area terbuka yang dapat terkontaminasi, seperti mulut.
Perban Barton
Perban barton digunakan menstabilkan rahang untuk sementara waktu setelah retakan.
Keretakan pada rahang bagian atas (maxilla) bisa menyebabkan penglihatan ganda (karena otot pada mata sangat dekat berdampingan), mati rasa pada kulit bagian bawah mata (karena cedera saraf), atau tidak rata pada tulang pipi yang bisa dirasakan ketika jari meraba sepanjang pipi. Setiap kecelakaan yang cukup kuat untuk meretakkan rahang bisa juga melukai tulang belakang pada leher. Pukulan cukup kuat untuk meretakkan rahang bisa juga menyebabkan pingsan atau pendarahan di dalam tengkorak.
Jika seseorang menduga rahangnya retak, rahang harus ditopang di tempat dengan gigi secara bersamaan dan tidak bergerak. Rahang bisa ditahan dengan tangan atau lebih disukai dengan perban pembungkus di bawah rahang dan sampai ke atas kepala beberapa kali (perban barton). Orang tersebut diperban harus dengan hati-hati jangan sampai menghentikan pernafasan. Pertolongan medis harus dilakukan segera mungkin karena bisa menyebabkan pendarahan dalam dan gangguan saluran udara.
Di rumah sakit, sebelum rahang retak diobati, sinar-X pada leher seringkali diambil untuk mengetahui kerusakan tulang belakang. Rahang bagian atas dan bawah kemungkinan diikat bersamaan selama 6 minggu untuk membiarkan tulang menjadi sembuh. Selama waktu ini, orang tersebut hanya diperbolehkan untuk minum cairan melalui sedotan. Kebanyakan keretakan rahang bisa diperbaiki dengan operasi dengan plat (potongan baja yang disekrup ke dalam tulang pada setiap sisi retakan), rahang didiamkan hanya untuk beberapa waktu, setelah makanan lembut bisa dimakan untuk beberapa minggu. Pada anak, beberapa retak rahang tidak didiamkan. Malahan, pengobatan awal memperbolehkan gerakan terbatas, dan kegiatan normal dianjurkan dalam berberapa minggu. Antibiotik biasanya diberikan kepada orang dengan retak campuran -salah satu meliputi gigi atau geraham dan area terbuka yang dapat terkontaminasi, seperti mulut.
Perban Barton
Perban barton digunakan menstabilkan rahang untuk sementara waktu setelah retakan.
Resesi Gusi
Resesi gusi adalah hilangnya jaringan gusi dari dasar gigi dengan pembukaan pada permukaan akar.
PENYEBAB
Resesi biasanya terjadi sebagai reaksi terhadap penyikatan yang terlalu kuat tetapi bisa juga diakibatkan dari luka atau sebagai kemajuan alami pada jaringan gusi yang tipis, lembut. Kebanyakan orang mengalami resesi ringan.
GEJALA
Resesi bisa membuat gigi sangat sensitive terhadap dingin, makanan yang terlalu manis, atau untuk disentuh. Yang kemungkinan disertai dengan tulang hilang dan bisa membuat gigi lebih peka terhadap akar yang berlubang.
PENGOBATAN
Pengobatan diperlukan ketika gusi atau gigi tersebut sensitive atau ketika plak menumpuk dan sulit dihilangkan. Pengobatan meliputi prosedur okulasi, dimana jaringan lunak diangkat dari atap mulut atau dari jaringan donor dan daerah tersebut dijahit.
PENYEBAB
Resesi biasanya terjadi sebagai reaksi terhadap penyikatan yang terlalu kuat tetapi bisa juga diakibatkan dari luka atau sebagai kemajuan alami pada jaringan gusi yang tipis, lembut. Kebanyakan orang mengalami resesi ringan.
GEJALA
Resesi bisa membuat gigi sangat sensitive terhadap dingin, makanan yang terlalu manis, atau untuk disentuh. Yang kemungkinan disertai dengan tulang hilang dan bisa membuat gigi lebih peka terhadap akar yang berlubang.
PENGOBATAN
Pengobatan diperlukan ketika gusi atau gigi tersebut sensitive atau ketika plak menumpuk dan sulit dihilangkan. Pengobatan meliputi prosedur okulasi, dimana jaringan lunak diangkat dari atap mulut atau dari jaringan donor dan daerah tersebut dijahit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar