tag:blogger.com,1999:blog-2972255195231463642024-03-05T10:50:28.445-08:00Penyakit MULUT dan GIGIANY WHEREhttp://www.blogger.com/profile/04322300535646047182noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-297225519523146364.post-19214433554960268122012-11-29T00:55:00.002-08:002012-11-29T00:55:24.350-08:00Gigi <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><br /></span></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Karies Gigi (Kavitasi) </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Pulpitis (Radang Pulpa Gigi) </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Abses Periapikal </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Masalah Gigi Yang Darurat </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Sakit Gigi </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Malocclusion </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Gigi Terjepit </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><span lang="SV">Gigi yang Pernah Retak, Copot atau Goyah</span></span><span lang="SV" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Setelah Perawatan Gigi </span></li>
</ol>
<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Karies Gigi (Kavitasi)</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karies Gigi (Kavitasi)
adalah daerah yang membusuk di dalam gigi, yang terjadi akibat suatu
proses yang secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah
luar yang keras) dan terus berkembang ke bagian dalam gigi.<br />
<br />
Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan gigi tanggal.<br />
<br />
Tergantung kepada lokasinya, pembusukan gigi dibedakan menjadi:<br />
<br />
1. Pembusukan permukaan yang licin/rata.<br />
Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan diperbaiki, tumbuhnya paling lambat.<br />
Sebuah karies dimulai sebagai bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium dari email.<br />
Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun.<br />
<br />
2. Pembusukan lubang dan lekukan.<br />
Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap dan tumbuhnya cepat.<br />
Terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam lekukan yang sempit
pada permukaan gigi untuk mengunyah dan pada bagian gigi yang berhadapan
dengan pipi. Daerah ini sulit dibersihkan karena lekukannya lebih
sempit daripada bulu-bulu pada sikat gigi.<br />
<br />
3. Pembusukan akar gigi.<br />
Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus permukaan akar (sementum).<br />
Biasanya terjadi pada usia pertengahan akhir.<br />
Pembusukan ini sering terjadi karena penderita mengalami kesulitan
dalam membersihkan daerah akar gigi dan karena makanan yang kaya akan
gula.<br />
Pembusukan akar merupakan jenis pembusukan yang paling sulit dicegah.<br />
<br />
4. Pembusukan dalam email.<br />
Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras, tumbuh secara perlahan.<br />
Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak),
pembusukan akan menyebar lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan
gigi paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah).<br />
Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menembus email, tetapi
perjalanannya dari dentin ke pulpa hanya memerlukan waktu 1 tahun.
Karena itu pembusukan akar yang berasal dari dalam dentin bisa merusak
berbagai struktur gigi dalam waktu yang singkat. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHmJdJeA0AhvhncdPYqRwGaQO0x9YM9Elg3I6hAFG43jWUj8BUljsCWF9bwGGukBOPBjDhoEvLvtSMEe7I2sL3RtrG1UHLJOW5dcajWRYGwD2nuJHjcrQSwgQqMmPrc5lFdNc2HDyY6fY/s320/anatomi_gigi.jpg" width="320" /></div>
<br />
<b>PENYEBAB</b><br />
Hal-hal yang mendukung terjadinya karies gigi:<br />
- Gigi yang peka, yaitu gigi yang mengandung sedikit fluor atau memiliki lubang, lekukan maupun alur yang menahan plak.<br />
- Bakteri, mulut mengandung sejumlah besar bakteri, tetapi hanya bakteri
jenis tertentu yang menyebabkan pembusukan gigi. Yang paling sering
adalah bakteri Streptococcus mutans.<br />
- Sisa-sisa makanan.<br />
<br />
Dalam keadaan normal, di dalam mulut terdapat bakteri. Bakteri ini
mengubah semua makanan (terutama gula dan karbohidrat) menjadi asam.<br />
Bakteri, asam, sisa makanan dan ludah bergabung membentuk bahan lengket
yang disebut plak, yang menempel pada gigi. Plak paling banyak ditemukan
di gigi geraham belakang.<br />
Jika tidak dibersihkan maka plak akan membentuk mineral yang disebut karang gigi (kalkulus, tartar).<br />
Plak dan kalkulus bisa mengiritasi gusi sehingga timbul gingivitis.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgN6OOW0hCGLUKdYCJbB-tbEWsJfTUXSEJvfO1bmT4-QL5UJTLe1m-EFXFTqkzeAKiKUdah6HsuM7Enwz_bOlMrYFzue6dUhgAsWpHSUJeAw5TyVLy1AVYDMrnvsd4AvNxFfldj8PBDkTA/s1600/caries1.JPG" /></div>
<b><br />
</b><br />
<b>GEJALA</b><br />
Tidak semua nyeri gigi disebabkan karena kavitasi.<br />
Sakit gigi dapat terjadi karena:<br />
- akar tercemar, tetapi tidak membusuk<br />
- terlalu kuat mengunyah<br />
- gigi patah.<br />
Penyumbatan sinus bisa menyebabkan gigi atas menjadi peka.<br />
<br />
Biasanya, suatu k stadium ini, maka gigi bisa diselamatkan dan tampaknya
tidak akan timbul nyeri maupun kesulitan avitasi di dalam enamel tidak
menyebabkan sakit; nyeri baru timbul jika pembusukan sudah mencapai
dentin.<br />
Nyeri yang dirasakan jika meminum minuman dingin atau makan permen menunjukkan bahwa pulpa masih sehat.<br />
Jika pengobatan dilakukan padamenelan.<br />
<br />
Suatu kavitasi yang timbul di dekat atau telah mencapai pulpa menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.<br />
Nyeri tetap ada walaupun perangsangnya dihilangkan (contohnya air dingin
). Bahkan gigi terasa sakit meskipun tidak ada perangsangan (sakit gigi
spontan).<br />
<br />
Jika bakteri masuk ke dalam pulpa dan pulpa mati, maka untuk sementara
waktu nyeri akan hilang. Tetapi tidak lama kemudian (beberapa jam sampai
beberapa hari) jika dipakai untuk menggigit atau jika lidah maupun jari
tangan menekan gigi yang terkena, maka gigi menjadi peka karena
peradangan dan infeksi telah menyebar keluar dari ujung akar dan
menyebabkan abses (penumpukan nanah).<br />
Nanah yang terkumpul di sekitar gigi cenderung akan mendorong gigi
keluar dari kantongnya. Proses menggigit akan mengembalikan gigi ke
tempatnya, disertai nyeri yang luar biasa.<br />
Nanah bisa terus terkumpul dan menyebabkan pembengkakan pada gusi di
dekatnya atau bisa menyebar lebih jauh melalui rahang (selulitis) dan
mengalir ke dalam mulut atau bahkan menembus kulit di dekat rahang.<br />
<br />
<b>DIAGNOSA</b><br />
Diagnosis ditegakkan berdasarkan nyeri yang dirasakan oleh penderita dan hasil pemeriksaan gigi, dimana ditemukan adanya karies.<br />
<br />
Jika karies belum tampak, bisa dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk membantu menemukan adanya karies.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>PENGOBATAN</b><br />
Jika pembusukan berhenti sebelum mencapai dentin, maka email bisa
membaik dengan sendirinya dan bintik putih di gigi akan menghilang.<br />
Jika pembusukan telah mencapai dentin, maka bagian gigi yang membusuk harus diangkat dan diganti dengan tambalan (restorasi).<br />
Mengobati pembusukan pada stadium dini bisa membantu mempertahankan
kekuatan gigi dan memperkecil kemungkinan terjadinya kerusakan pulpa.<br />
<br />
<b>Penambalan.</b><br />
<br />
Tambalan terbuat dari berbagai bahan dan dimasukkan ke dalam gigi atau di sekitarnya.<br />
Perak amalgam merupakan tambalan yang paling banyak digunakan untuk gigi
belakang, karena sangat kuat dan warnanya tidak terlihat dari luar.
Perak amalgam relatif tidak mahal dan bertahan sampai 14 tahun.<br />
Tambalan emas lebih mahal, tetapi lebih kuat dan bisa digunakan pada karies yang sangat besar.<br />
<br />
Campuran damar dan porselin digunakan untuk gigi depan, karena warnanya
mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari luar. Bahan ini
lebih mahal daripada perak amalgam dan tidak tahan lama, terutama pada
gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah.<br />
<br />
Kaca ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi.
Bahan ini diformulasikan untuk melepaskan fluor, yang memberi keuntungan
lebih pada orang-orang yang cenderung mengalami pembusukan pada garis
gusi.<br />
Kaca ionomer juga digunakan untuk menggantikan daerah yang rusak karena penggosokan gigi yang berlebihan.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>Pengobatan saluran akar dan pencabutan gigi.</b><br />
<br />
Jika pembusukan menyebar sampai ke pulpa, satu-satunya cara untuk
menghilangkan nyeri adalah mengangkat pulpa melalui saluran akar
(endodontik) atau mencabut gigi.<br />
Gigi belakang yang telah menjalani pengobatan saluran akar sebaiknya
dilindungi oleh sebuah mahkota, yang akanmenggantikan keseluruhan
permukaan untuk mengunyah.<br />
Metoda restorasi untuk gigi depan yang telah menjalani pengobatan saluran akar tergantung kepada jumlah gigi yang tersisa.<br />
<br />
Kadang timbul demam, sakit kepala dan pembengkakan rahang, dasar mulut
atau tenggorokan, dalam waktu 1-2 minggu setelah pengobatan saluran
akar.<br />
<br />
Jika gigi dicabut, harus segera diganti. Jika tidak, gigi di sebelahnya posisinya akan berubah dan mengganggu proses menggigit.<br />
<br />
<b>PENCEGAHAN</b><br />
Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan.<br />
Rontgen gigi bisa dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi oleh dokter gigi.<br />
<br />
Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies gigi:<br />
<br />
1. Menjaga kebersihan mulut.<br />
Kebersihan mulut yang baik mencakup gosok gigi sebelum atau
setelah sarapan dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak
dengan benang gigi (flossing) setiap hari. Hal ini sangat efektif dalam
mencegah terjadinya pembusukan permukaan yang licin.<br />
Menggosok gigi mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan
flossing dilakukan di sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat
gigi.<br />
Menggosok gigi yang baik memerlukan waktu selama 3 menit.<br />
Pada awalnya plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi
yang berbulu halus dan benang gigi minimal setiap 24 jam. Jika plak
sudah mengeras maka akan sulit untuk membersihkannya.<br />
<br />
2. Makanan.<br />
Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling jahat adalah gula.<br />
Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam
madu (levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa)
memiliki efek yang sama terhadap gigi.<br />
Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20
menit, bakteri Streptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan
asam.<br />
Jumlah gula yang dimakan tidak masalah, yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di dalam gigi.<br />
<br />
Orang yang cenderung mengalami karies harus mengurangi makanan yang manis-manis.<br />
Berkumur-kumur setelah memakan makanan manis akan menghilangkan
gula, tetapi cara yang lebih efektif adalah dengan menggosok gigi.<br />
Untuk menghindari terbentuknya karies, sebaiknya meminum minuman
dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi tanpa gula.<br />
<br />
3. Fluor.<br />
Fluor menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang menyebabkan terbentuknya karies.<br />
Sangat efektif mengkonsumsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh dan mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun.<br />
Penambahan fluor pada air adalah cara yang paling efisien untuk
memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak
mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau
perubahan warna pada gigi.<br />
Jika air yang diminum mengandung sedikit fluor, bisa diberikan obat tetes atau tablet natrium florida.<br />
Fluor juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan.<br />
Akan lebih baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.<br />
<br />
4. Penambalan.<br />
Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang yang sulit dijangkau.<br />
Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambal ditutup dengan
plastik cair. Setelah cairan plastik mengeras, akan terbentuk penghalang
yang efektif, dimana bakteri di dalam lekukan akan berhenti
menghasilkan asam karena makanan tidak dapat menjangkau lekukan
tersebut.<br />
Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 90% bertahan sampai 1
tahun dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi kadang perlu dilakukan
perbaikan atau penggantian.<br />
<br />
5. Terapi antibakteri.<br />
Beberapa orang memiliki bakteri penyebab pembusukan yang sangat aktif di dalam mulutnya.<br />
Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui
ciuman. Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama tumbuh
dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies. Karena itu
kecenderungan bahwa pembusukan gigi terjadi dalam satu keluarga, tidak
selalu menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan yang jelek.<br />
<br />
Pada orang-orang yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi antibakteri.<br />
Setelah daerah yang membusuk dibuang dan semua lubang serta
lekukan ditambal, maka diberikan obat kumur yang kuat (klorheksidin)
selama beberapa minggu untuk membunuh bakteri di dalam plak yang
tersisa. Diharapkan bakteri yang tidak berbahaya akan menggantikan
bakteri penyebab karies.<br />
Untuk membantu mengendalikan bakteri, bisa digunakan obat kumur
fluor setiap hari dan mengunyah permen karet yang mengandung xilitol. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Pulpitis (Radang Pulpa Gigi)</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pulpitis adalah peradangan pada pulpa gigi yang menimbulkan rasa nyeri.<br />
Pulpa adalah bagian gigi paling dalam, yang mengandung saraf dan pembuluh darah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-L8Ysp4NF1nKKjx1-mrFJusk1y1LPzgGTrmJSQe_lYYnp7x2_vIje3UqEXq7gRV0BrVlG-_l2PRmrrdnktDqv6vY7ugSEIz89HogJtePmw2fJHWJablQwAb49M2VeVIVQo_nFKXcOKhQ/s320/anatomi+gigi.jpg" width="320" /></div>
<br />
<br />
PENYEBAB<br />
Penyebab pulpitis yang paling sering ditemukan adalah pembusukan gigi, penyebab kedua adalah cedera.<br />
Pulpa terbungkus dalam dinding yang keras sehingga tidak memiliki ruang
yang cukup untuk membengkak ketika terjadi peradangan. Yang terjadi
hanyalah peningkatan tekanan di dalam gigi.<br />
<br />
Peradangan yang ringan, jika berhasil diatasi, tidak akan menimbulkan kerusakan gigi yang permanen.<br />
Peradangan yang berat bisa mematikan pulpa.<br />
Meningkatnya tekanan di dalam gigi bisa mendorong pulpa melalui ujung
akar, sehingga bisa melukai tulang rahang dan jaringan di sekitarnya.<br />
<br />
GEJALA<br />
Pulpitis menyebabkan sakit gigi yang luar biasa.<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.<br />
<br />
Untuk menentukan apakah pulpa masih bisa diselamatkan, bisa dilakukan beberapa pengujian: # Diberikan rangsangan dingin.<br />
Jika setelah rangsangan dihentikan nyerinya hilang, berarti pulpa masih
sehat. Pulpa bisa dipertahankan dengan cara mencabut bagian gigi yang
membusuk dan menambalnya.<br />
Jika nyeri tetap ada meskipun rangsangan dingin telah dihilangkan atau
jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa tidak dapat dipertahankan.<br />
# Penguji pulpa elektrik.<br />
Alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah pulpa masih hidup, bukan untuk menentukan apakah pulpa masih sehat.<br />
Jika penderita merasakan aliran listrik pada giginya, berari pulpa masih hidup.<br />
# Menepuk gigi dengan sebuah alat.<br />
Jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri, berarti peradangan telah menyebar ke jaringan dan tulang di sekitarnya.<br />
# Rontgen gigi.<br />
Dilakukan untuk memperkuat adanya pembusukan gigi dan menunjukkan apakah
penyebaran peradangan telah menyebabkan pengeroposan tulang di sekitar
akar gigi.<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
Peradangan mereda jika penyebabnya diobati.<br />
Jika pulpitis diketahui pada stadium dini, maka penambalan sementara
yang mengandung obat penenang saraf bisa menghilangkan nyeri. Tambalan
ini bisa dibiarkan sampai 6-8 minggu dan kemudian diganti dengan
tambalan permanen.<br />
<br />
Jika terjadi kerusakan pulpa yang luas dan tidak dapat diperbaiki,
satu-satunya cara untuk menghilangkan nyeri adalah dengan mencabut
pulpa, baik melalui pengobatan saluran akar maupun dengan pencabutan
gigi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Abses Periapikal</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Abses Periapikal adalah pengumpulan nanah yang telah menyebar dari sebuah gigi ke jaringan di sekitarnya, biasanya berasal dari suatu infeksi.<br />
<br />
PENYEBAB<br />
Penyebab Abses Periapikal : Tubuh menyerang infeksi dengan sejumlah
besar sel darah putih; nanah adalah sekumpulan sel darah putih dan
jaringan yang mati.<br />
Biasanya nanah dari infeksi gigi pada awalnya dialirkan ke gusi,
sehingga gusi yang berada di dekat akar gigi tersebut membengkak.<br />
Nanah bisa dialirkan ke kulit, mulut, tenggorokan atau tengkorak, tergantung kepada lokasi gigi yang terkena.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNhqW9hFQawBOaKlL_2H_Qo1cdV_4rOzKaekjT8BeJT9rAWmvStS3y7RIJAh_RFR-7FhSm7hYA8R6b7GXr3_aDnOGoo_J4PpXYv7XJORxiCgveASEedn_TxHGlYbFlY5AMAS1hxMDyEz4/s1600/Periapical+Abscess.jpg" /></div>
<br />
GEJALA<br />
Gejala Abses Periapikal : Gigi terasa sakit, bila mengunyah juga timbul nyeri.<br />
<br />
Kemungkinan ada demam disertai pembengkakan kelenjar getah bening di leher.<br />
<br />
Jika sangat berat, di daerah rahang terjadi pembengkakan.<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
Diagnosis Abses Periapikal ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
Abses atau selulitis diatasi dengan menghilangkan infeksi dan membuang nanah melalui bedah mulut atau pengobatan saluran akar.<br />
<br />
Untuk membantu menghilangkan infeksi seringkali diberikan antibiotik.<br />
<br />
Tindakan yang terpenting adalah mencabut pulpa yang terkena dan mengeluarkan </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Masalah Gigi Yang Darurat</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>SAKIT GIGI</b><br />
<br />
Sakit gigi bisa terjadi karena:<br />
- karies gigi<br />
- abses<br />
- peradangan gusi di sekitar akar gigi (perikoronitis)<br />
- peradangan sinus (sinusitis).<br />
<br />
Jika beberapa gigi atas terasa sakit pada saat mengunyah atau ketika
membungkuk, maka kemungkinan penyebabnya adalah sinusitis (terutama jika
sakit gigi timbul pada saat penderita menderita pilek).<br />
Pengobatan untuk sinusitis adalah antibiotik dan dekongestan (obat untuk melegakan hidung tersumbat).<br />
<br />
<br />
<b>GIGI PATAH & GIGI TANGGAL</b><br />
<br />
Seseorang yang merasakan nyeri yang tajam dan berlangsung singkat ketika
mengunyah atau memakan sesuatu yang dingin, mungkin memiliki gigi yang
patah sebagian (fraktur inkomplit, greenstick).<br />
Selama giginya patah sebagian dan bagian dari gigi tersebut belum terbelah, dapat diperbaiki dengan penambalan (restorasi).<br />
<br />
Gigi depan bagian atas, terutama gigi seri, cenderung mudah mengalami cedera dan patah.<br />
Jika setelah suatu cedera sebuah gigi tidak peka terhadap udara,
kemungkinan besar hanya permukaan bagian luarnya (email) saja yang telah
mengalami kerusakan.<br />
Bahkan jika email telah mengalami kerusakan kecilpun, tidak dibutuhkan pengobatan segera.<br />
<br />
Patah pada lapisan pertengahan gigi (dentin) biasanya akan menimbulkan nyeri jika gigi menyentuh udara dan makanan.<br />
Jika patah terjadi pada lapisan gigi paling dalam (pulpa), pada bagian
yang patah akan tampak sebuah bintik merah dan seringkali terlihat
darah.<br />
<br />
Pengobatan saluran akar mungkin perlu dilakukan untuk mengangkat pulpa
yang tertinggal sebelum pulpa mati dan menyebabkan nyeri yang hebat.<br />
Jika penderita berusia dibawah 12 tahun, pengobatan saluran akar ditunda sampai akar dari gigi yang terkena terbentuk sempurna.<br />
<br />
Jika suatu cedera menyebabkan tanggalnya gigi ke dalam kantong gigi atau
menyebabkan perdarahan jaringan gusi di sekitarnya, penderita harus
segera mendatangi dokter gigi.<br />
Kerusakan gigi susu bagian depan biasanya tidak menimbullkan masalah.<br />
Bila kerusakannya lebih parah, gigi susu tersebut dapat dicabut tanpa
membahayakan gigi tetap atau dengan menyisakan tempat untuk tumbuhnya
gigi tetap.<br />
Jika gigi susu di bagian belakang mulut mengalami kerusakan, dimasukan
suatu alat yang disebut space-maintainer, sehingga gigi tetap tumbuhnya
tidak saling tumpang tindih.<br />
<br />
<br />
<b>PATAH RAHANG</b><br />
<br />
Rahang yang patah menyebabkan nyeri dan biasanya menyebabkan maloklusi.<br />
Mulut seringkali tidak dapat dibuka lebar atau bergeser ke satu sisi jika dibuka atau ditutup.<br />
<br />
Sebagian patah rahang terjadi di rahang bawah (mandibula).<br />
Patah rahang atas (maksila) bisa menyebabkan:<br />
- penglihatan ganda (karena otot mata menempel di dekatnya)<br />
- mati rasa di kulit dibawah mata (karena cedera pada persarafannya)<br />
- ketidakteraturan pada tulang pipi yang bisa dirasakan jika jari-jari tangan meraba pipi.<br />
<br />
Setiap cedera yang menyebabkan patah rahang, juga bisa melukai tulang
belakang di leher, sehingga sebelum dilakukan pengobatan terhadap patah
rahang, sering dilakukan pemeriksaan rontgen leher.<br />
Suatu pukulan kuat yang menyebabkan patah rahang juga dapat menyebabkan geger otak atau perdarahan intrkranial.<br />
<br />
Jika diduga terjadi patah rahang, maka penderita harus menahan rahangnya
dengan mengatupkan giginya dan rahang tidak boleh digerakkan.<br />
Rahang bisa ditahan dengan tangan atau dengan perban yang dililitkan
sebanyak beberapa kali di bawah rahang dan ke atas kepala, tetapi jangan
sampai menghalangi jalan udara.<br />
Penderita secepat mungkin mencari bantuan medis karena fraktur bisa menyebabkan perdarahan di dalam dan penyumbatan jalan nafas.<br />
<br />
Di rumah sakit, rahang atas dan rahang bawah akan diikat dengan kawat
(wiring), dan dibiarkan selama 6 minggu agar tulang sembuh sempurna.<br />
Selama pemasangan kawat, penderita hanya dapat minum cairan melalui sedotan.<br />
<br />
Banyak patah rahang yang dapat diperbaiki melalui pembedahan dengan
sebuah piringan; rahang tidak boleh digerakkan hanya selama beberapa
hari, setelah itu penderita bisa makan makanan lunak selama beberapa
minggu.<br />
<br />
Antibiotik biasanya diberikan pada patah majemuk, dimana patah tulang
menjalar ke gigi atau kantongnya dan merupakan patah terbuka yang
berhubungan dengan daerah yang tercemar (misalnya mulut).<br />
<br />
Patah tulang rahang bawah<br />
<br />
<b>MASALAH YANG TIMBUL SETELAH PENGOBATAN GIGI</b><br />
<br />
1. Pembengkakan.<br />
Pembengkakan biasa terjadi setelah dilakukan tindakan tertentu
terhadap gigi, terutama pencabutan gigi dan pembedahan periodontal<br />
Meletakkan bongkahan es batu (atau sekantong plastik kacang polong
atau jagung beku) pada pipi dapat mencegah terjadinya pembengkakan.<br />
Bongkahan es tersebut diletakkan pada pipi selama 25 menit dan kemudian dilepaskan selama 5 menit.<br />
<br />
Jika setelah 3 hari pembengkakan menetap atau meningkat, atau jika
nyerinya hebat, mungkin telah terjadi infeksi dan penderita harus
segera menemui dokter giginya.<br />
<br />
2. Dry-socket.<br />
Dry-socket (pemaparan terhadap tulang di dalam kantong gigi yang
menyebabkan tertundanya penyembuhan), bisa terjadi setelah pencabutan
gigi belakang sebelah bawah.<br />
Biasanya rasa tidak nyaman akan berkurang dalam 2-3 hari setelah
pencabutan gigi dan kemudian secara tiba-tiba bertambah buruk, biasanya
disertai dengan sakit telinga.<br />
<br />
Biasanya hal ini akan menghilang dengan sendirinya setelah 1
sampai beberapa minggu, tetapi dokter gigi bisa memasukkan verban
anestetik ke dalam kantong untuk menghilangkan nyeri.<br />
Verban ini diganti setiap 1-2 hari selama 1 minggu.<br />
<br />
3. Perdarahan.<br />
Perdarahan setelah pembedahan mulut sering terjadi.<br />
Biasanya hal ini bisa dehentikan dengan menekan tempat pembedahan
selama beberapa jam bertama, yaitu dengan menggigit kapas selama 1 jam.<br />
<br />
Perdarahan dalam mulut dapat mengecoh karena sejumlah kecil darah
akan bercampur dengan air liur sehingga perdarahan tampak lebih banyak
dari sesungguhnya.<br />
Jika perdarahan berlangsung terus menerus, daerah yang mengalami
perdarahan dibersihkan kemudian sepotong kasa tipis yang baru atau
sebungkus kantong teh yang sudah dibasahi kembali digigit di daerah
tersebut.<br />
Jika perdarahan berlangsung terus sampai lebih dari beberapa jam, penderita harus segera menemui dokter giginya.<br />
<br />
Orang yang secara rutin mengkonsumsi antikoagulan atau aspirin
(meskipun hanya 1 tablet aspirin/hari), harus menyampaikannya kepada
dokter gigi pada 1 minggu sebelum dilakukan pembedahan karena obat-obat
tersebut meningkatkan kecenderungan terjadinya perdarahan.<br />
Dosis obat tersebut bisa disesuaikan atau dihentikan untuk sementara waktu.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Sakit Gigi</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kebanyakan sakit gigi berasal dari
rongga (disebabkan oleh pembusukan gigi). Beberapa sakit gigi disebabkan
oleh abses gigi atau peradangan pada gusi sekitar mahkota gigi
(pericoronitis). Agak jarang, sakit gigi diakibatkan dari sinus hidung
(sinusitis).<br />
<br />
Jika beberapa gigi sakit ketika seseorang mengunyah atau membungkuk
(misal, untuk mengikat tali sepatu), penyebabnya kemungkinan
sinusitis-khususnya jika sakit gigi terjadi ketika orang tersebut telah
atau baru saja mengalami flu. Gejala tambahan yang menduga sinusitis
adalah sakit kepalaa dan kelembutan dan pembengkakan pada kulit di atas
sinus yang terkena.<br />
<br />
PENYEBAB<br />
Umumnya pembusukan gigi adalah penyebab utama sakit gigi untuk anak-anak
dan orang dewasa. Bakteri yang hidup di mulut Anda berkembang biak pada
gula dan pati dalam makanan yang Anda makan. Bakteri ini membentuk plak
lengket yang menempel di permukaan gigi Anda.<br />
<br />
Asam dihasilkan oleh bakteri dalam plak bisa merusak melalui lapisan
keras putih di bagian luar gigi (enamel), menciptakan sebuah rongga.
Tanda pertama dari pembusukan mungkin adanya rasa sakit ketika Anda
makan sesuatu yang manis, sangat dingin atau sangat panas. Sakit gigi
sering menunjukkan bahwa dokter gigi Anda perlu menangani gigi Anda.<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
Sampai Anda dapat periksa ke dokter gigi, cobalah beberapa tips perawatan diri untuk sakit gigi:<br />
<br />
1. Bilas mulut Anda dengan air hangat.<br />
2. Gunakan benang gigi untuk menghilangkan partikel makanan yang terjepit di antara gigi Anda.<br />
3. minum obat OTC penghilang nyeri.<br />
4. Gunakan obat OTC antiseptik yang mengandung benzokain langsung ke
gigi yang sakit dan permen karet untuk mengurangi sementara rasa nyeri.
Gunakan langsung minyak cengkeh (eugenol) juga dapat membantu. Jangan
letakkan aspirin atau obat penghilang rasa sakit lain secara langsung
Pada gusi Anda, karena dapat membakar jaringan gusi Anda.<br />
<b><br />
</b><br />
<b>Kunjungi dokter gigi jika:</b><br />
<br />
1. Anda memiliki tanda-tanda infeksi, seperti bengkak, sakit ketika menggigit, gusi merah atau terasa ada cairan yang berbau.<br />
2. Rasa sakit berlangsung selama lebih dari satu atau dua hari<br />
3. Anda mengalami demam karena sakit gigi<br />
4. Anda memiliki kesulitan bernapas atau menelan</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Malocclusion</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Malocclusion adalah kelainan susunan bagian atas dan bawah rahang yang mencegah gigi bertemu dengan semestinya.<br />
<br />
Penyumbatan merujuk pada susunan pada gigi dan tempat dimana gigi atas
dan bawah bertemu dengan sesuai. Idealnya, gigi bagian atas sedikit
melebihi gigi bagian atas. Susunan yang semestinya pada gigi mencegah
kekuatan yang tidak semestinya terdapat hanya pada beberapa gigi dan
menjaga bibir, pipi, dan lidah terhindar dari permukaan tajam. Jika gigi
maloccluded (keluar dari susunan), ketegangan yang tidak semestinya
yang terdapat pada beberapa gigi, yang bisa mematahkan bagian pada
mahkota gigi atau melonggarkan gigi.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjw3PGr3cqylgHedAI4chbNq0GR3hWSy-YHpePaKiSwQLoDxAWNLtXpEn8Ec7_qSyguuzynLmVuJHwKVqrTaCPXJiwaURoIgw5BEDRIdB_qdPNsgBZgNT_QISeTWs144Lv0vcLz5z3Es8/s320/Malocclusion.jpg" width="320" /></div>
<br />
PENYEBAB<br />
<br />
Penyebab umum pada malocclusion adalah ketidakseimbangan antara ukuran
rahang dan ukuran gigi atau antara ukuran rahang bagian atas dan bawah.
Perbedaan ini bisa dihasilkan pada gigi yang terlalu padat dan pada
kelainan gigitan. Penyebab lain adalah hilangnya salah satu atau lebih
gigi : ketika gigi hilang, gigi disekitarnya cenderung menyimpang ke
dalam ruang tersedia yang baru, bergerak keluar barisan. Penyebab yang
tidak umum pada malocclusion termasuk kelainan baris pada rahang yang
retak, penghisapan ibu jari lebih dari usia 4 tahun, tumor pada mulut
atau rahang, dan mahkota gigi yang tidak pas, fillings, alat penahan,
atau bingkai penunjang gigi. Malocclusion bisa memiliki komponen
menurun.<br />
<br />
GEJALA<br />
<br />
Malocclusion biasanya tidak menyebabkan gejala pada awalnya. Segera,
meskipun demikian, bisa mengakibatkan pengenduran atau patahan pada
kelainan baris gigi pada ketegangan yang terdapat pada mereka.
Malocclusion berat bisa juga menyebabkan kesulitan atau rasa tidak
nyaman ketika menggigit atau mengunyah, sama seperti kesulitan
berbicara. Malocclusion yang mencegah akses penuh untuk kesehatan mulut
yang semestinya bisa meningkatkan resiko penyakit gusi dan rongga gigi.<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
<br />
Malocclusion bisa didiagnosa oleh seorang dokter gigi selama pemeriksaan gigi.<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
<br />
Malocclusion bisa diperbaiki dalam beberapa cara. Gigi bisa disusun
ulang dengan menggunakan kekuatan ringan secara terus menerus melalui
penggunaan alat gigi, seperti bingkai penyangga gigi (kawat dan pegas
dibawa oleh pengurung yang disesuaikan dengan gigi dengan lem gigi) atau
sebuah penyangga (bingkai penahan gigi yang bisa dipindahkan dipadukan
dengan kawat dan piringan plastik yang diselipkan ke dalam atap mulut).
Untuk beberapa malocclusion minor, terapi gigi bisa dilakukan dengan
alat yang hampir tidak bisa dilihat. Kadangkala, ketika alat gigi
tunggal tidak cukup, operasi rahang kemungkinan diperlukan. Metode lain
pada pengobatan malocclusion termasuk pilihan menggerinda pada beberapa
gigi atau pembuatan gigi dengan menggunakan mahkota gigi atau perbaikan
gigi lainnya.<br />
<br />
PENCEGAHAN<br />
<br />
Setelah hilang atau perpindahan pada gigi (misal, untuk membuat jalan
untuk gigi permanen lain), pemindahan sisa gigi bisa dicegah dengan
bingkai penahan gigi atau alat gigi lainnya. Ketika gigi disusun dengan
semestinya dan bingkai penyangga gigi dipindah, orang tersebut biasanya
perlu melanjutkan pemakaian penyangga di malam hari untuk 2 sampai 3
tahun untuk menjaga posisi gigi. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Gigi Terjepit</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Gigi terjepit adalah gigi yang menjadi
tersangkut di bawah gusi dan dengan demikian tidak dapat tumbuh
(muncul) sebagaimana mestinya.<br />
<br />
Penjepitan biasanya disebabkan oleh gigi yang terlalu sesak, dengan
begitu tidak cukup ruang untuk gigi baru tumbuh. Penjepitan bisa terjadi
ketika sebuah gigi bayi tanggal sebelum gigi yang baru tumbuh, yang
membiarkan gigi yang tinggal untuk menyimpang ke ruang tersedia untuk
gigi yang baru. Meskipun begitu, kebanyakan gigi yang menjadi terjepit
adalah gigi geraham bungsu karena mereka gigi tetap terakhir untuk
muncul dan rahang tersebut kekurangan ruangan yang cukup untuk
mengakomodasi mereka.<br />
<br />
Gigi terjepit kemungkinan menjadi infeksi, dengan demikian mereka
biasanya dicabut. Seringkali pengangkatan tersebut bisa dilakukan di
ruang dokter gigi dengan orang tersebut tetap sadar, dengan menggunakan
bius lokal atau dengan pemberian obat penenang untuk menenangkan orang
tersebut. kadangkala operasi dilakukan di rumah sakit dengan orang
tersebut tidak sadar, dengan menggunakan bius total.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Gigi yang Pernah Retak, Copot atau Goyah</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Seseorang yang mengalami nyeri
singkat, tajam ketika mengunyah atau ketika makan sesuatu yang dingin
bisa mengalami patah gigi yang tidak lengkap (greenstick). Selama
patahan tersebut tidak lengkap dan bagian gigi tidak terbelah, dokter
gigi bisa memperbaiki masalah tersebut dengan pemugaran. Gigi depan
bagian atas cenderung terluka dan patah. Jika setelah luka gigi tidak
peka terhadap udara, paling mungkin hanya permukaan keras bagian luar
(enamel) telah rusak. Bahkan jika enamel tersebut menyebabkan sumbing
kecil, pengobatan dengan segera tidak diperlukan. Patahan pada lapisan
intermediate gigi (dentin) biasanya menyakitkan ketika terkena udara dan
makanan, sehingga orang dengan beberapa patahan mencari pertolongan
gigi dengan segera. Jika patahan tersebut mempengaruhi bagian paling
dalam pada gigi (pulp), bercak merah dan seringkali beberapa darah akan
muncul pada patahan. Pengobatan saluran akar kemungkinan diperlukan
untuk mengangkat pulp yang tertinggal sebelum mati dan menyebabkan nyeri
berat.<br />
<br />
Jika sebuah luka menghilangkan gigi pada rongga atau jika jaringan gusi
di sekitarnya berdarah sangat banyak, seseorang harus menemui dokter
gigi dengan segera. Gigi bayi yang rusak (deciduous) di bagian depan
mulut kemungkinan diangkat jika gigi benar-benar hilang untuk mencegah
kerusakan pada gigi tetap tanpa menghilangkan ruang untuk gigi yang
belum muncul.<br />
<br />
Gigi susu yang goyah (avulsed) seharusnya tidak ditanam kembali takutnya
akan merusak pucuk gigi tetap. Gigi dewasa goyah memerlukan pengobatan
dengan segera. Gigi tersebut harus dibilas dan diletakkan pada
rongganya. Jika hal itu tidak mungkin, gigi tersebut harus ditempatkan
di dalam segelas susu (susu tersebut menyediakan medium bagus untuk
mendukung gigi tersebut). Pada waktu yang bersamaan, orang dan gigi
tersebut harus segera dibawa ke dokter gigi terdekat.<br />
<br />
Jika gigi ditanam kembali dalam 30 menit, kemungkinannya besar untuk
tetap sehat. Gigi yang lama keluar dari rongga, memperburuk kesempatan
untuk berhasil jangka panjang. Dokter gigi biasanya membelat gigi
tersebut ke gigi sekitarnya untuk 7 sampai 10 hari. Gigi yang ditanam
kembali segera membutuhkan pengobatan saluran akar. Jika tulang
disekitar gigi juga telah patah, gigi tersebut harus di belat untuk 6
sampai 10 minggu. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Setelah Perawatan Gigi</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembengkakan biasa terjadi setelah
tindakan gigi tertentu, khususnya pencabutan gigi dan operasi
periodontal. Menempelkan ice pack atau lebih baik lagi, sekantong kacang
polo atau jgung beku (yang dapat beradapatasi dengan kontur muka) ke
pipi sangat dapat mencegah pembengkakan.. Terapi es bisa dipakai setiap
beberapa jam untuk 18 jam pertama. Rasa dingin sebaiknya bertahan di
pipi selama 25 menit lalu disingkirkan selama 5 menit. Jika pembengkakan
tetap terjadi atau berkembang setelah 3 hari atau jika rasa sakit
dirasakan sangat parah, infeksi mungkin sudah terjadi, dan pasien
seharusnya menghubungi dokter gigi.<br />
<br />
Gusi kering (kontak tulang pada gusi, menyebabkan penyembuhan lambat)
mungkin terjadi sesudah gigi dicabut. Biasanya, ketidaknyamanan
berkurang selama 2 atau 3 hari sesudah pencabutan lalu tiba-tiba
memburuk, kadang-kadang disertai dengan sakit telinga. Walaupun keadaan
tersebut bisa hilang sendiri setelah satu hingga beberapa minggu, dokter
gigi bisa memberikan anestetik pada gusi untuk menghilangkan rasa
sakit. Dokter gigi mengganti pembalut sekali atau dua kali sehari selama
seminggu.<br />
<br />
Pendarahan setelah pembedahan mulut biasa terjadi.Biasanya, pendarqhan
bisa dihentikan dengan mempertahankan tekanan yang mantap pada tempat
operasi selama jam pertama, biasanya dengan menggigit sepotong kapas
tipis. Pendarahan di mulut bisa jadi menipu karena sedikit darah membaur
dengan air liur dan kelihatannya lebih buruk dari sebenarnya. Jika
pendarahan berlanjut, daerah bisa dilap bersih, dan kapas lainnya atau
teh celup yang dibasahkan bisa diletakkan pada area yang berdarah dengan
menggigit dengan mantap. Jika pendarahan berlanjut lebih dari beberapa
jam, dokter gigi sebaiknya diberitahu.<br />
<br />
Orang yang secara teratur minuml obat antikoagulan (obat yang mencegah
pembekuan darah) atau aspirin (sekalipun mereka hanya minum satu aspirin
selama beberapa hari) sebaiknya memberitahu dokter gigi seminggu
sebelum operasi, karena obat ini meningkatkan kecenderungan terjadi
pendarahan. Dokter gigi dan dokter pribad pasien dapat mengatur takaran
obat atau untuk sementara menghentikan obat. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
ANY WHEREhttp://www.blogger.com/profile/04322300535646047182noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-297225519523146364.post-78453386678945231692012-11-29T00:46:00.004-08:002012-11-29T00:46:39.572-08:00Jaringan sekitar Gigi <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Jaringan sekitar Gigi </span></b></div>
<ol start="10" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Gingivitis (Radang Gusi) </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Trench Mouth (Infeksi Vincent,Gingivitis ulserativ... </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Periodontitis (piore) </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Rahang Tidak Pada Tempatnya </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Rahang Retak </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Resesi Gusi </span></li>
</ol>
<br />
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Gingivitis (Radang Gusi)</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Gingivitis adalah peradangan pada gusi (gingiva).<br />
<br />
Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah tumbuhnya gigi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1xi1nphIJSVvbYSZaHZzd0hYIHAFWTPKKbrAV_h7uYvi0yv3-TTcougdMwvNy-VPaygMQ_REWPzfrRN9kaikso4LsdNDk1DMkkP_vg1dcrHjOKlKhSf5GkIEao5ZB-63kWlHGN62jhXs/s320/gingivitis1.jpg" width="320" /></div>
<br />
<br />
<b>PENYEBAB</b><br />
Gingivitis hampir selalu terjadi akibat penggosokan dan flosing
(membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang tidak benar,
sehingga plak tetap ada di sepanjang garis gusi.<br />
Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri. Plak
lebih sering menempel pada tambalan yang salah atau di sekitar gigi yang
terletak bersebelahan dengan gigi palsu yang jarang dibersihkan.<br />
<br />
Jika plak tetap melekat pada gigi selama lebih dari 72 jam, maka akan
mengeras dan membentuk karang gigi (kalkulusflosing (benang gigi).<br />
Plak merupakan penyebab utama dari gingivitis.<br />
<br />
Faktor lainnya yang akan semakin memperburuk peradangan adalah:<br />
- kehamilan<br />
- pubertas<br />
- pil KB.<br />
<br />
Obat-obat tertentu bisa menyebabkan pertumbuhan gusi yang berlebihan sehingga plak sulit dibersihkan dan terjadilah gingivitis.<br />
Obat-obatan tersebut adalah:<br />
- fenitoin (obat anti kejang)<br />
- siklosporin (diminum oleh penderita yang menjalani pencangkokan organ)<br />
- calcium channel blockers (misalnya nifedipin, obat untuk mengendalikan tekanan darah dan kelainan irama jantung)<br />
- pil atau suntikan KB.<br />
<br />
Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan gingivitis, dimana gusi meradang dan mudah berdarah.<br />
Kekurangan niasin ( pellagra) juga bisa menyebabkan peradangan dan perdarahan gusi, serta mempermudah terjadinya infeksi mulut.<br />
<br />
Pada kehamilan, gingivitis bisa semakin memburuk. Hal ini terutama disebabkan oleh perubahan hormonal.<br />
Keadaan ini didukung oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut karena wanita hamil sering merasa mual di pagi hari.<br />
Selama kehamilan, iritasi ringan (yang paling sering adalah pembentukan
karang gigi) bisa menyebabkan pertumbuhan berlebih dari jaringan gusi
yang menyerupai benjolan. Keadaan ini disebut tumor kehamilan. Jika
terluka atau pada saat makan, jaringan gusi yang membengkak ini mudah
mengalami perdarahan.<br />
<br />
Gingivitis deskuamativa merupakan suatu keadaan yang paling sering ditemukan pada wanita pasca menopause.<br />
Lapisan gusi yang paling luar terpisah dari jaringan dibawahnya. Gusi
menjadi sangat longgar sehingga lapisan terluarnya bisa digerakkan
dengan kapas lidi.<br />
<br />
Pada perikoronitis, yang membengkak adalah gusi pada sebuah gigi yang
belum keluar seluruhnya. Cairan, potongan makanan dan bakteri bisa
terperangkap di dalam bagian gusi yang menutupi gigi ini.<br />
Bisa terjadi infeksi, yang selanjutnya bisa menyebar ke tenggorokan atau pipi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="309" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBKinkXb79rrxE8cQb1T8UtBou-1SVKzQLlNWS_6nyhR83ncrvkpgfaa4KHlV17nYkoMliFZdvjv0NJ3B0q5CA39iGgzahMG1Mw2pUabgDdspvTsLaM8oIl_Kgw1FBHCLnKFcCaOht5b4/s320/gingivitis2.jpg" width="320" /></div>
<br />
<br />
<b>GEJALA</b><br />
Pada gingivitis simplek, gusi tampak merah, bukan pink. Gusi membengkak dan mudah digerakkan.<br />
Jika penderita menggosok gigi atau makan, gusi seringkali berdarah.<br />
Jika gingivitisnya berat, maka pada saat bangun pagi bantal akan
dipenuhi oleh bercak darah, terutama jika pada saat tidur penderita
bernafas melalui mulutnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQuoX49M3M-pDFNOsvhdQSroLTksuryHbTZ0J22uFLkDMJg_NF_pRLUlWXNwNTSQpgsdvkR3U96WlviNKi74zc0fSI5a9fPEPlcOj8ItaFuZ8WxEYwk-LpESYjTYoePTnNl1dhQD01TF0/s320/gusi_bengkak.jpg" width="320" /></div>
<div style="text-align: center;">
Pembengkakan gusi</div>
<br />
<b>Gingivostomatitis herpetik akut</b> merupakan infeksi virus pada gusi dan bagian mulut lainnya, yang menimbulkan nyeri.<br />
Gusi tampak berwarna merah terang dan terdapat banyak luka terbuka yang berwarna putih atau kuning di dalam mulut.<br />
<br />
<b>Gingivitis pada leukemia</b> merupakan tanda awal dari leukemia pada sekitar 25% penderita anak-anak.<br />
Penyusupan (infiltrasi) sel-sel leukemia ke dalam gusi menyebabkan
gingivitis dan berkurangnya kemampuan untuk melawan infeksi akan semakin
memperburuk keadaan ini. Gusi tampak merah dan mudah berdarah.<br />
Perdarahan seringkali berlanjut sampai beberapa menit atau lebih karena
pada penderita leukemia, darah tidak membeku secara norma.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif6t_eljfCGTvY_yNub1r6BDfldoQ20KFR8DrNqor1pF0C1qbC_QuKPtz6w5jVjvobCszHVRIi4vClycffWbOi-grFq2Rwi9ll7wr34huuXeV2lgiM2HPOYNivCSycIArRqdAYIN9a7lI/s320/gingivitis3.jpg" width="320" /></div>
<br />
<br />
<b>DIAGNOSA</b><br />
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.<br />
Gusi yang meradang tampak merah, membengkak dan mudah berdarah.<br />
<br />
<b>PENGOBATAN</b><br />
Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.<br />
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat melalui pembedahan.<br />
<br />
Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.<br />
<br />
Gingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.<br />
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan dan minum.<br />
<br />
Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, Tetapi tumor ini cenderung tumbuh kembali selama kehamilan masih berlangsung.<br />
<br />
Pada gingivitis deskuamativa diberikan terapi sulih hormon.<br />
Pilihan pengobatan lainnya adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke gusi.<br />
<br />
Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada leukemia, sebaiknya penderita
membersihkan giginya tidak dengan sikat gigi, tetapi menggunakan
bantalan atau busa.<br />
Obat kumur klorheksidin bisa diberikan untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut.<br />
<br />
Pada perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi dibersihkan oleh dokter gigi.<br />
Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin tumbuh
secara sempurna, maka gigi geraham atas dicabut dan diberikan antibiotik
selama beberapa hari sebelum gigi geraham bawah juga dicabut.<br />
<br />
<b>PENCEGAHAN</b><br />
Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.<br />
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat melalui pembedahan.<br />
<br />
Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.<br />
<br />
Gingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.<br />
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan dan minum.<br />
<br />
Tumor kehamilan diangkat melalui pembedahan, Tetapi tumor ini cenderung tumbuh kembali selama kehamilan masih berlangsung.<br />
<br />
Pada gingivitis deskuamativa diberikan terapi sulih hormon.<br />
Pilihan pengobatan lainnya adalah tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke gusi.<br />
<br />
Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada leukemia, sebaiknya penderita
membersihkan giginya tidak dengan sikat gigi, tetapi menggunakan
bantalan atau busa.<br />
Obat kumur klorheksidin bisa diberikan untuk mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut.<br />
<br />
Pada perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi dibersihkan oleh dokter gigi.<br />
Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin tumbuh
secara sempurna, maka gigi geraham atas dicabut dan diberikan antibiotik
selama beberapa hari sebelum gigi geraham bawah juga dicabut. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Trench Mouth (Infeksi Vincent,Gingivitis ulserativa nekrotikan akut)</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tench Mouth
(Infeksi Vincent,Gingivitis ulserativa nekrotikan akut) adalah suatu
infeksi gusi yang tidak menular dan terasa nyeri, menyebabkan nyeri,
demam dan kelelahan.<br />
<br />
Istilah trench mouth berasal dari Perang Dunia I dimana banyak serdadu yang tinggal di bedeng (trench) menderita infeksi.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1Umm9YvgBx445SlUf_leKylURzqp0eC_JfIuSuqMI46J9tg9S21dBmXjRkZK1o9H8L2XX-ch64HfUiVV7KzAMAm2hngPQFbyw8Aec3f9Pdt2WQs89tTPISnVSA0W3bKgNWj_Gs4q8Qpk/s1600/trenchmouth.jpg" /></div>
<br />
PENYEBAB<br />
Beberapa hal yang mendukung terjadinya penyakit ini:<br />
- Kebersihan mulut yang jelek<br />
- Stres fisik maupun stres emosional<br />
- Diet yang kurang<br />
- Kurang istirahat.<br />
<br />
Infeksi paling sering terjadi pada penderita gingivitis simpleks yang
mengalami saat-saat yang menegangkan (misalnya ujian di sekolah atau
ganti pekerjaan).<br />
<br />
Lebih sering terjadi pada perokok.<br />
<br />
GEJALA<br />
Biasanya, trench mouth dimulai secara tiba-tiba berupa nyeri gusi, gelisah dan kelelahan.<br />
<br />
Dapat juga timbul bau mulut yang busuk.<br />
<br />
Ujung-ujung gusi yang terletak diantara dua gigi mengalami pengikisan
dan tertutup oleh jaringan mati yang berupa lapisan berwarna abu-abu.<br />
<br />
Gusi mudah berdarah; mengunyah dan menelan menyebabkan nyeri.<br />
<br />
Kelenjar getah bening di bawah rahang seringkali membengkak dan timbul demam ringan.<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
Pemeriksaan mulut menunjukkan adanya peradangan gusi disertai kerusakan jaringan gusi diantara gigi geligi.<br />
Mungkin ditemukan selaput berwarna abu-abu yang berasal dari jaringan gusi yang mati.<br />
<br />
Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di kepala dan leher.<br />
<br />
Rontgen gigi atau rontgen wajah dilakukan untuk menentukan luasnya infeksi dan kerusakan jaringan.<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
Pengobatan dilakukan dengan pembersihan, dimana semua jaringan gusi yang mati dan karang gigi dibuang.<br />
Karena pembersihan ini menimbulkan nyeri, maka digunakan obat bius lokal.<br />
Beberapa hari pertama setelah pembersihan, penderita diharuskan
berkumur-kumur dengan larutan hidrogen peroksida (setengah bagian
hidrogen peroksida 3%dicampur dengan setengah bagian air), beberapa kali
dalam sehari.<br />
<br />
Selama 2 minggu, penderita mengunjungi dokter gigi setiap 1-2 hari.<br />
Pembersihan berlanjut sampai terjadinya penyembuhan.</div>
<br />
Jika bentuk dan posisi gusi tidak kembali normal, dokter gigi akan
melakukan pembedahan untuk kembali membentuk gusi sebagai pencegahan
terhadap kekambuhan dan pencegahan terhadap periodontitis.<br />
<br />
Antibiotik diberikan jika trench mouth sangat berat atau tidak dapat dilakukan perawatan gigi.<br />
<br />
PENCEGAHAN<br />
Menjaga kebersihan mulut sangat penting dalam mencegah terjadinya trench mouth.<br />
<br />
Makanan dan keadaan kesehatan yang baik juga membantu mencegah terjadinya penyakit ini.<br />
<br />
Tindakan pencegahan lainnya adalah berhenti merokok dan mencoba mengatasi stres. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Periodontitis (piore)</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Periodontitis (piore) terjadi jika gingivitis menyebar ke struktur penyangga gigi.<br />
<br />
Periodontitis merupakan salah satu penyebab utama lepasnya gigi pada
dewasa dan merupakan penyebab utama lepasnya gigi pada lanjut usia.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyuJJXEIsvqoe8NCOX0S50I22PzOn03NSTsVrMMvTzQZxwK73JW5Va_Y6_lumsMtU1SkeXggJevMSCksZW83V6T0ii4qwRBtwkvMTlqgG_pzv57Ip2EwQIdwpwHyeQpR6PcOpATaEs4CA/s320/gbr-periodontitis.jpg" width="320" /></div>
<br />
PENYEBAB<br />
Sebagian besar periodontitis merupakan akibat dari penumpukan plak dan karang gigi (tartar) diantara gigi dan gusi.<br />
<br />
Akan terbentuk kantong diantara gigi dan gusi dan meluas ke bawah diantara akar gigi dan tulang dibawahnya.<br />
Kantong ini mengumpulkan plak dalam suatu lingkungan bebas oksigen, yang mempermudah pertumbuhan bakteri.<br />
Jika keadaan ini terus berlanjut, pada akhirnya banyak tulang rahang di dekat kantong yang dirusak sehingga gigi lepas.<br />
<br />
Kecepatan tumbuhnya periodontitis berbeda pada orang-orang yang memiliki jumlah tartar yang sama.<br />
Hal ini mungkin karena plak dari masing-masing orang tersebut mengandung
jenis dan jumlah bakteri yang berbeda, dan karena respon yang berbeda
terhadap bakteri.<br />
<br />
Beberapa keadaan medis yang bisa mempermudah terjadinya periodontitis:<br />
- diabetes melitus<br />
- sindroma Down<br />
- penyakit Crohn<br />
- kekurangan sel darah putih<br />
- AIDS.<br />
<br />
GEJALA<br />
Gejala-gejala dari periodontitis adalah:<br />
- perdarahan gusi<br />
- perubahan warna gusi<br />
- bau mulut (halitosis).<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
Pada pemeriksaan mulut dan gigi, gusi tampak bengkak dan berwarna merah keunguan.<br />
Akan tampak endapan plak atau karang di dasar gigi disertai kantong yang melebar di gusi.<br />
<br />
Dokter gigi akan mengukur kedalaman kantong dalam gusi dengan suatu alat
tipis dan dilakukan rontgen gigi untuk mengetahui jumlah tulang yang
keropos.<br />
Semakin banyak tulang yang keropos, maka gigi akan lepas dan berubah posisinya.<br />
Gigi depan seringkali menjadi miring ke luar.<br />
<br />
Periodontitis biasanya tidak menimbulkan nyeri kecuali jika gigi sangat
longgar sehingga ikut bergerak ketika mengunyah atau jika terbentuk
abses (pengumpulan nanah).<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
Seorang dokter gigi bisa membersihkan kantong sampai kedalaman 0,5 cm
dengan alat khusus, yang dapat membuang seluruh karang gigi dan
permukaan akar gigi yang sakit.<br />
<br />
Untuk kantong yang dalamnya mencapai 0,6 cm atau lebih, seringkali diperlukan pembedahan.<br />
<br />
Seorang dokter gigi juga dapat mengangkat sebagian gusi yang terpisah
sehingga gusi yang tertinggal bisa direkatkan lagi dengan lebih erat ke
gigi dan penderita bisa membersihkan plaknya di rumah.<br />
<br />
Jika terbentuk abses, diberikan antibiotik.<br />
<br />
Ke dalam kantong yang dalam bisa dimasukkan filamen yang mengandung
antibiotik sehingga obat bisa mencapai daerah yang sakit dalam
konsentrasi yang tinggi.<br />
<br />
Abses periodontal menyebabkan serangan pengrusakan tulang, tetapi
pengobatan segera dengan pembedahan dan antibiotik memungkinkan tulang
yang rusak untuk tumbuh kembali.<br />
<br />
Jika setelah pembedahan timbul luka terbuka di mulut, diberikan obat
kumur klorheksidin selama 1 menit, 2 kali/hari untuk sementara waktu,
menggantikan gosok gigi dan pemakaian benang gigi.<br />
<br />
PENCEGAHAN<br />
Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan mulut dan gigi.<br />
<br />
Pengobatan dan pencegahan gingivitis dapat mengurangi resiko terjadinya periodontitis</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Rahang Tidak Pada Tempatnya</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Rahang berpindah (dislocated mandible)
biasanya terasa sangat sakit. Mulut biasanya tidak dapat ditutup, dan
rahang kemungkinan terpuntir pada salah satu sisi. Rahang berpindah
biasanya disebabkan oleh mulut terlalu terbuka lebar atau karena
kecelakaan. Penyebab lain termasuk muntah, menguap, kelonggaran pada
rahang (hypermobility), yang seringkali terjadi menyebabkan gangguan
temporomandibukar, dan operasi gigi yang lama.<br />
<br />
Dokter biasanya merubah rahang kembali ke tempatnya (pengurangan
manual). Dengan ibu jarinya dibungkus dengan pembalut, dokter meletakkan
ibu jarinya pada gusi sebelah gigi terbawah dan menekan ke bawah dan
kemudian dengan pelan mendorong ke permukaan bagian luar gigi. Jika
perlu, dia kemudian menggunakan tekanan ke belakang.<br />
<br />
Ketika rahang sudah kembali ke tempatnya, orang tersebut diberitahukan
untuk menghindari membuka mulut terlalu lebar untuk setidaknya 6 minggu.
Orang tersebut dan keluarganya biasanya diajarkan bagaimana memperbaiki
perubahan jika terjadi kembali. Jika orang tersebut mengalami lebih
dari satu kali perubahan, operasi kemungkinan diperlukan untuk
mengurangi resiko perubahan lebih lanjut. Misalnya, ligamen yang
menghubungkan rahang dengan tengkorak (pada sendi temporomandibular)
bisa dipendekkan, dengan demikian mengencangkan sendi</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Rahang Retak</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Rahang yang retak menyebabkan rasa
sakit dan biasanya merubah arah gigi mengatup. Seringkali, mulut tidak
bisa membuka lebar, atau berubah ke salah satu sisi ketika membuka atau
menutup. Kebanyakan keretakan rahang terjadi pada rahang bagian bawah
(mandible).<br />
<br />
Keretakan pada rahang bagian atas (maxilla) bisa menyebabkan penglihatan
ganda (karena otot pada mata sangat dekat berdampingan), mati rasa pada
kulit bagian bawah mata (karena cedera saraf), atau tidak rata pada
tulang pipi yang bisa dirasakan ketika jari meraba sepanjang pipi.
Setiap kecelakaan yang cukup kuat untuk meretakkan rahang bisa juga
melukai tulang belakang pada leher. Pukulan cukup kuat untuk meretakkan
rahang bisa juga menyebabkan pingsan atau pendarahan di dalam tengkorak.<br />
<br />
Jika seseorang menduga rahangnya retak, rahang harus ditopang di tempat
dengan gigi secara bersamaan dan tidak bergerak. Rahang bisa ditahan
dengan tangan atau lebih disukai dengan perban pembungkus di bawah
rahang dan sampai ke atas kepala beberapa kali (perban barton). Orang
tersebut diperban harus dengan hati-hati jangan sampai menghentikan
pernafasan. Pertolongan medis harus dilakukan segera mungkin karena bisa
menyebabkan pendarahan dalam dan gangguan saluran udara.<br />
<br />
Di rumah sakit, sebelum rahang retak diobati, sinar-X pada leher
seringkali diambil untuk mengetahui kerusakan tulang belakang. Rahang
bagian atas dan bawah kemungkinan diikat bersamaan selama 6 minggu untuk
membiarkan tulang menjadi sembuh. Selama waktu ini, orang tersebut
hanya diperbolehkan untuk minum cairan melalui sedotan. Kebanyakan
keretakan rahang bisa diperbaiki dengan operasi dengan plat (potongan
baja yang disekrup ke dalam tulang pada setiap sisi retakan), rahang
didiamkan hanya untuk beberapa waktu, setelah makanan lembut bisa
dimakan untuk beberapa minggu. Pada anak, beberapa retak rahang tidak
didiamkan. Malahan, pengobatan awal memperbolehkan gerakan terbatas, dan
kegiatan normal dianjurkan dalam berberapa minggu. Antibiotik biasanya
diberikan kepada orang dengan retak campuran -salah satu meliputi gigi
atau geraham dan area terbuka yang dapat terkontaminasi, seperti mulut. <br />
<a href="http://1/" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjktvKPWLuulbUi6hGoSIwIV4M5ZbE-Wb5JmatYxJ2sjciAZPYvvhx2F9Xj5aIw2g53qB_lVUipmrnL6m-iJOqV-_4vJOScRLvXpbiaddmqmI-3dN4zCT89kPYv9y5LKninK1quX9szvp0/s1600/Perban%2520Barton.jpg" /></a><br />
<i><br style="color: #20124d;" /><span style="color: #20124d;">Perban Barton</span><br style="color: #20124d;" /><br style="color: #20124d;" /><span style="color: #20124d;">Perban barton digunakan menstabilkan rahang untuk sementara waktu setelah retakan.</span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: #20124d;"> </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: #20124d;"> </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: #20124d;"> </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: #20124d;"> </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="color: #20124d;"> </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Resesi Gusi</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Resesi gusi adalah hilangnya jaringan gusi dari dasar gigi dengan pembukaan pada permukaan akar.<br />
<br />
PENYEBAB<br />
<br />
Resesi biasanya terjadi sebagai reaksi terhadap penyikatan yang terlalu
kuat tetapi bisa juga diakibatkan dari luka atau sebagai kemajuan alami
pada jaringan gusi yang tipis, lembut. Kebanyakan orang mengalami resesi
ringan.<br />
<br />
GEJALA<br />
<br />
Resesi bisa membuat gigi sangat sensitive terhadap dingin, makanan yang
terlalu manis, atau untuk disentuh. Yang kemungkinan disertai dengan
tulang hilang dan bisa membuat gigi lebih peka terhadap akar yang
berlubang.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqVbNf-mNyZelVyDBFUNioHHybDbB5HnQQGjEgL451jWn6cFmGVgtYFKVHZ8fGp4u2j0IjRROO919Ub3ZA2LDSfKVDLltz_BzK8L8RXvRKsWvK8Aqj1QcaoAtqNCXKfo_BmlwDgzWzsVs/s320/Gum-Recession.jpg" width="320" /></div>
<br />
PENGOBATAN<br />
<br />
Pengobatan diperlukan ketika gusi atau gigi tersebut sensitive atau
ketika plak menumpuk dan sulit dihilangkan. Pengobatan meliputi prosedur
okulasi, dimana jaringan lunak diangkat dari atap mulut atau dari
jaringan donor dan daerah tersebut dijahit. </div>
<i><span style="color: #20124d;"> </span></i></div>
</div>
</div>
</div>
<br />
<br /></div>
ANY WHEREhttp://www.blogger.com/profile/04322300535646047182noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-297225519523146364.post-55555235744337104572012-11-29T00:39:00.001-08:002012-11-29T00:56:18.442-08:00Bibir, Mulut & Lidah <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<b><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><br /></span></b></div>
<ol start="16" style="margin-top: 0in;" type="1">
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Kelainan Sendi Temporomandibuler </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Infeksi Herpes Pada Mulut (Gingivostomatitis Herpe... </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Bau Mulut (Halitosis) </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa) </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><span lang="ES-AR">Kelainan Pada Bibir, Mulut dan Lidah</span></span><span lang="ES-AR" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><span lang="ES-AR">Kanker dan Pertumbuhan Lainnya Di Mulut</span></span><span lang="ES-AR" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><span lang="ES-AR">Penyakit Pada Bibir</span></span><span lang="ES-AR" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"><span lang="ES-AR">Gangguan Kelenjar Ludah</span></span><span lang="ES-AR" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;"> </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Gangguan Lidah </span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Celah Bibir (Bibir Sumbing) dan Celah Langit-langi... </span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Kelainan Sendi Temporomandibuler</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi temporomandibuler
adalah 2 tempat (masing-masing di setiap sisi wajah, tepat di depan
telinga), dimana tulang temporal dari tengkorak berhubungan dengan
rahang bawah (mandibula).</div>
<div style="text-align: justify;">
Ligamen
(jaringan ikat yang berbentuk seperti tali/pita, sebagai pengubung
tulang-tulang atau pengikat alat-alat di dalam tubuh), tendon (ujung
otot yang liat, yang melekat pada tulang) dan otot-otot menyokong
persendian ini dan bertanggungjawab dalam pergerakan rahang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="208" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkwlfYcyi_5jgiZO0KmirjnbiAsn2gS2FH9HBahYR0jo7UCfmSAboxMBZdWIiHAuLKQWKK2sIR6O-wT4ucjejHE4TsKaoD0vJPK08-hDFGFdRUqVK6RCWYF7ASUIYM5vx-X03ezFkvhwo/s320/Temporomandibular.jpg" width="320" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi temporomandibuler
merupakan sendi yang paling kompleks, sendi ini membuka dan menutup
seperti sebuah engsel dan bergeser ke depan, ke belakang dan dari sisi
yang satu ke sisi yang lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama proses mengunyah, sendi ini menopang sejumlah besar tekanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sendi
ini memiliki sebuah kartilago (tulang rawan) khusus yang disebut
cakram, yang mencegah gesekan antara tulang rahang bawah dan tulang
tengkorak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelainan pada sendi temporomandibuler bisa mengenai sendi dan otot-otot yang berada di sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagian
besar penyebab dari kelainan sendi temporomandibuler adalah gabungan
dari ketegangan otot dan kelainan anatomis pada sendi, kadang disertai
faktor psikis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelainan ini paling sering terjadi pada wanita berusia 20-50 tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala-gejalanya bisa beruba sakit kepala, nyeri tumpul pada otot-otot pengunyah dan sendi keceklik atau terkunci.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang nyeri lebih dirasakan di dekat sendi daripada di dalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelainan
sendi temporomandibuler bisa merupakan penyebab sakit kepala yang
hilang-timbul, yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan medis
yang biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelainan sendi temporomandibuler selalu didiagnosis hanya berdasarkan kepada riwayat kesehatan penderita dan pemeriksaan fisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeriksaanya
berupa penekanan pada bagian samping wajah atau memasukkan jari tangan
ke dalam telinga penderita dan dengan hati-hati menekan ke arah depan
pada saat penderita membuka dan menutup rahangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Juga
dilakukan perabaan pada otot-otot yang digunakan untuk mengunyah,
untuk menentukan adanya nyeri atau nyeri tumpul dan untuk menentukan
apakah rahang menggeser ketika penderita menggigit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknik rontgen khusus bisa membantu menegakkan diagnosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika diduga terjadi kelainan letak dari cakram, dilakukan antrogram.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun sangat jarang, bisa
dilakukanMRI atau CT scan untuk mengetahui mengapa penderita tidak
memberikan respon terhadap pengobatan yang telah dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeriksaan laboratorium jarang dilakuakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang digunakan elektromiografi untuk menganalisa aktivitas otot, untuk memantau pengobatan dan untuk menegakkan diagnosis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
8% penderita membaik dalam waktu 6 bulan tanpa pengobatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>NYERI OTOT</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyeri otot di sekitar rahang
terutama disebabkan oleh penggunaan otot yang berlebihan, yang
seringkali bersumber dari stres psikis yang menyebabkan penderita
mengatupkan atau mengertakan giginya (bruksisme).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada umumnya orang dapat
meletakkan ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari manisnya secara
vertikal pada ruang antara diantara bagian atas dan bawah gigi depan
tanpa tekanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi jika terdapat kelainan otot-otot di sekitar sendi temporomandibuler, ruang tersebut biasanya menjadi lebih kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya timbul rasa nyeri yang sangat ringan pada sendi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi
penderita lebih sering merasakan nyeri pada kedua sisi wajah selama
terjaga atau sepanjang hari, setelah saat-saat yang menegangkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Nyeri ini merupakan akibat kejang otot yang disebabkan oleh pengatupan otot dan pengertakan gigi yang berulang-ulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Orang-orang yang menyadari bahwa mereka melakukan gerakan mengatupkan atau mengertakan giginya dapat menghentikan kebiasaan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya pengobatan utama adalah pembidaian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembidaian mengurangi pengatupan dan pengertakan, sehingga otot-otot rahang dapat beristirahat dan sembuh kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembidaian
juga dapat merncegah kerusakan gigi karena penekanan yang luar biasa
ketika penderita mengatupkan atau mengertakan giginya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terapi fisik yang dilakukan bisa berupa;</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pengobatan ultrasonik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Merupakan suatu metode dimana diberikan panas kepada daerah yang nyeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dihangatkan dengan ultrasonik, pembuluh darah akan melebar dan
darah bisa lebih cepat mengangkut asam laktat yang terkumpul, yang
menyebabkan timbulnya nyeri otot.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Electromyographic biofeedback. Teknik ini memantau aktivitas otot dengan sebuah meteran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita berusahan untuk mengendurkan seluruh tubuh atau otot tertentu sambil melihat ke meteran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan cara ini, penderita belajar untuk mengendalikan atau mengendurkan otot tertentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Obat semprot dan latihan peregangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menyemprotkan pendingin kulit pada pipi dan pelipis dapat meregangkan otot-otot rahang.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pemijatan gesekan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Handuk yang kasar digesekkan diatas pipi dan pelipis untuk
meningkatkan peredaran darah dan mempercepat pengangkutan asam laktat.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Perangsangan saraf elektrik transkutaneus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Digunakan sebuah alat yang merangsang serat-serat saraf yang tidak menyalurkan nyeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Impuls (rangsangan hantaran saraf) yang terjadi diduga akan menghalangi impuls nyeri yang dirasakan oleh penderita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengatasi stres seringkali membawa perubahan yang drastis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Obat-obatan yang diberikan bisa berupa obat yang melenturkan otot, untuk menghilangkan sesak dan nyeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi
pemberian obat tidak bersifat menyembuhkan, dan tidak dianjurkan pada
orang lanjut usia dan hanya diberikan dalam waktu yang singkat
(biasanya 1 bulan atau kurang).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Obat pereda nyeri (misalnya anti peradangan non-steroid, contohnya aspirin) juga bisa mengurangi nyeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Obat tidur kadang diberikan untuk membantu penderita yang mengalami kesulitan tidur karena nyeri yang timbul.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>GANGGUAN INTERNAL</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada gangguan internal (internal dearangement), cakram di dalam sendi terletak lebih depan dari posisi normalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada gangguan internal tanpa
reduksi, cakram tidak pernah bisa masuk kembali ke dalam posisi
normalnya, dan pergerakan rahang menjadi terbatas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada gangguan internal yang
disertai reduksi (lebih sering terjadi), cakram terletak lebih depan
dari posisi normalnya hanya jika mulut dalam keadaan tertutup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika
mulut terbuka dan rahang bergeser ke depan, cakram akan masuk kembali
ke dalam posisi normalnya, dan terdengar bunyi 'klik'.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika mulut tertutup, cakram akan terdorong ke depan lagi, dan akan terdengar lagi bunyi 'klik'.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu-satunya gejala dari
gangguan internal adalah bunyi 'klik' dalam sendi yang timbul jika
mulut terbuka lebar atau rahang bergeser dari kiri ke kanan atau
sebaliknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebanyak 20% penderita tidak menimbulkan gejala lainnya, selain bunyi tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan pada saat penderita secara perlahan membuka dan menutup mulutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika penderita merasakan nyeri atau sulit menggerakkan rahangnya, maka diperlukan pengobatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika segera setelah timbulnya
gejala penderita mencari pengobatan, dokter gigi masih mampu mendorong
cakram kembali ke posisi normalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi
jika keadaan ini telah berlangsung kurang dari 3 bulan, digunakan
bisai untuk menjaga agar rahang bawah tetap mengarah ke depan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pembidaian akan mempertahankan cakram dalam posisinya, sehingga ligamen penyangganya semakin erat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah
2-4 bulan, bidai akan disesuaikan agar dapat mengenbalikan rahang
kembali ke posisi normalnya, dengan harapan bahwa cakram akan tetap
tinggal di tempatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita diminta untuk menghindari membuka mulutnya terlalu lebar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita
harus menahan bila menguap, memotong-motong makanan menjadi potongan
kecil-kecil, dan makan makanan yang mudah dikunyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila keadaan ini tidak dapat
diatasi dengan cara-cara non-bedah, bisa dilakukan pembedahan untuk
membali membentuk cakram dan menempelkannya kembali ke tempatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tetapi pembedahan jarang dilakukan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita seringkali juga merasakan nyeri otot; setelah nyeri otot diobati, gejala lainnya biasanya akan menghilang juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lebih mudah mengatasi nyeri otot daripada mengobati gangguan internal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ARTRITIS</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artritis bisa terjadi pada sendi temporomandibuler seperti halnya sendi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Osteoartritis (penyakit sendi
degeneratif), merpakan sejenis artritis dimana kartilago sendi
mengalami pengeroposan, hal ini lebih sering terjadi pada orang tua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kartilago pada sendi temporomandibuler tidak sekuat kartilago pada sendi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Osteoartritis
terutama terjadi jika cakramnya hilang atau telah membentuk lubang,
sehingga penderita merasakan sendinya berderik pada saat membuka atau
menutup mulutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada osteoartritis yang berat, ujung tulang rahang akan menjadi rata, dan penderita tidak dapat membuka mulutnya lebar-lebar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rahang juga bisa bergeser ke sisi yang sakit, dan penderita tidak mampu untuk memindahkannya kembali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa pengobatan hampir seluruh
gejala akan membaik setelah beberapa tahun, mungkin karena jaringan di
belakang cakram membentuk jaringan parut dan berfungsi seperti cakram
yang asli.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artritis rematoid hanya terjadi sebanyak 17% pada penderita yang mengalami artritis pada sendi temporomandibuler.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika artritis rematoid sangat berat (terutama pada orang muda), ujung tulang rahang bisa mengalami pengeroposan dan memendek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerusakan ini bisa menyebabkan maloklusi (salah temu antara gigi atas dan gigi bawah) secara tiba-tiba.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika
kerusakannya parah, tulang rahang pada akhirnya akan melebur dengan
tulang tengkorak (ankilosis), sehingga sangat membatasi kemampuan
membuka mulut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artritis pada sendi
temporomandibular juga bisa terjadi akibat cedera, terutama cedera yang
menyebabkan perdarahan ke dalam sendi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cedera seperti ini biasanya terjadi pada anak-anak yang tertabrak pada sisi dagunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penderita osteoartritis pada
sendi temporomandibuler harus mengistirahatkan sendi tersebut selama
mungkin, menggunakan bidai atau alat lain untuk mengendalikan
ketegangan ototnya, dan minum pereda nyeri untuk mengurangi nyerinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasa nyeri akan menghilang dalam waktu 6 bulan dengan atau tanpa pengobatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya, pergerakan rahang cukup memadai untuk aktivitas normal, walaupun rahang tidak dapat dibuka lebar seperti sebelumnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Artritis rematoid pada sendi
temporomandibular diobati dengan obat-obatan yang digunakan untuk
artritis rematoid pada sendi yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengobatannya terdiri dari obat pereda nyeri, kortikosteroid, metotreksat dan senyawa emas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mempertahankan pergerakan sendi dan mencegah ankilosis sangat penting.</div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya, cara terbaik untuk mencapai tujuan ini adalah dengan melakukan atihan dibawah pengawasan seorang terapis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mengurangi gejala
(terutama ketegangan otot), penderita menggunakan sebuah bidai pada
malam hari yang tidak membatasi pergerekan rahang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada ankilosis, mungkin
diperlukan pembedahan dan penggunaan sendi buatan untuk mengembalikan
pergerakan rahang (jarang terjadi).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>ANKILOSIS</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ankilosis adalah hilangnya
pergerakan sendi, sebagai akibat dari peleburan tulang di dalam sendi
atau pengapuran ligamen di sekitar sendi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengapuran ligamen di sekitar sendi tidak menimbulkan nyeri, tetapi mulut hanya dapat membuka selebar 2,5 cm atau kurang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Peleburan dari tulang-tulang di dalam sendi menyebabkan nyeri dan gerakan sendi menjadi amat sangat terbatas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang-kadang latihan peregangan
dapat menolong penderita yang mengalami pengapuran, tetapi biasanya
pengapuran atau peleburan tulang memerlukan tindakan pembedahan untuk
mengembalikan pergerakan rahang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
HIPERMOBILITAS</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hipermobilitas (melonggarnya rahang) terjadi jika ligamen yang menahan sendi menjadi teregang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hipermobilitas, rahang
bergeser seluruhnya ke depat, keluar dari tempatnya (dislokasi),
menyebabkan nyeri dan tidak dapat menutup mulut.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini bisa terjadi secara berulang-ulang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mencegah terjadinya hal ini, jangan membuka mulut terlalu lebar, sehingga ligamen tidak terlalu teregang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena
itu hendaknya menahan menguap dan menghindari roti lapis yang tebal
dan makanan lainnya yang memerlukan mulut terbuka lebar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika sering terjadi dislokasi,
mungkin diperlukan pembedahan untuk mengembalikan posisi normal atau
untuk memperpendek ligamen dan mempererat sendi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>KELAINAN PEMBENTUKAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cacat bawaan pada sendi temporomandibuler jarang terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang
ujung tulang rahang tidak terbentuk atau lebih kecil daripada normal;
atau tumbuh lecih cepat atau lebih lama daripada normal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kelainan tersebut bisa menyebabkan kelainan bentuk wajah dan maloklusi (salah letak gigi atas dan gigi bawah).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keadaan ini hanya bisa diatasi dengan pembedahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">
Infeksi Herpes Pada Mulut (Gingivostomatitis Herpetik Primer, Herpes Labialis)</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Infeksi Herpes Mulut Primer
(Gingivostomatitis Herpetik Primer, Herpes Labialis) adalah suatu
infeksi awal oleh virus herpes simpleks yang dengan segera bisa
menyebabkan terbentuknya luka yang terasa nyeri di gusi dan bagian mulut
lainnya.<br />
<br />
Herpes Sekunder (Herpes Labialis Berulang) adalah suatu reaktivasi
(pengaktivan kembali) virus lokal yang menyebabkan terbentuknya cold
sore (luka di dekat mulut akibat demam).<br />
<br />
<b>PENYEBAB</b><br />
Virus herpes simpleks.<br />
<br />
<b>GEJALA</b><br />
Secara khusus, seorang bayi mendapatkan virus herpes simpleks dari orang dewasa yang memiliki cold sore.<br />
Infeksi awal pada bayi ini (herpes primer) menyebabkan peradangan gusi
biasa dan sakit mulut yang luar biasa. Bisa terjadi demam, pembengkakan
kelenjar getah bening di leher dan tidak enak badan; sehingga anak
menjadi rewel.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdA1BBbCIr8N5u8W24MVkmGo884fZfQGNFu0bWYixQYs5OI0f-UpbHOLi6C5z5bII-8edf7nWJd_flpfPEEPNer9Yvx6IrPNade9rY82__PqY3jgnQiVxIAZEfIc6YaCqu3UKlb7CtO30/s1600/canker_sores.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Canker sores</div>
<br />
Sebagian besar kasus bersifat ringan dan menghilang dengan sendirinya.
Orang tua seringkali menduganya sebagai akibat dari pertumbuhan gigi
atau penyakit lainnya.<br />
Dalam 2-3 hari, timbul lepuhan yang sangat kecil (vesikel) di mulut.
Vesikel ini mungkin tidak disadari karena mereka segera pecah dan
meninggalkan luka terbuka di mulut.<br />
Rasa sakit dirasakan di seluruh mulut, terutama gusi.<br />
<br />
Seminggu kemudian anak akan membaik, tetapi virus herpes simpleks tetap
berada dalam tubuhnya, dan infeksi sering berulang di kemudian hari
(herpes sekunder).<br />
<br />
Infeksi awal menyebabkan sakit yang menyebar di mulut, tetapi infeksi
ulangan biasanya menyebabkan timbulnya cold sore (fever blister, lepuhan
yang timbul karena demam).<br />
Infeksi ulangan biasanya dipicu oleh:<br />
- sengatan matahari pada bibir<br />
- demam<br />
- cuaca dingin<br />
- alergi makanan<br />
- cedera di mulut<br />
- pengobatan gigi<br />
- kecemasan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIwamHlSrr14psSjRr_avPFLZstfRVaGqHP9YYvuEV55Ndmai3Y-NDLQurJW-ahufo5VvAeYYS5_fralKwMg535ZRK30o-o6TUwWvowoI0B-QBZPoYwVsbeqvbnGAD4Ma6BCLCD8UAcBI/s320/fever_blister.jpg" width="320" /></div>
<b><br />
</b><br />
<br />
1-2 hari sebelum timbulnya lepuhan, penderita merasakan kesemutan atau
rasa tidak nyaman (gejala prodroma) pada daerah dimana lepuhan akan
muncul.<br />
Perasaan ini sulit untuk diungkapkan, tetapi mudah dikenali pada seseorang yang sebelumnya menderita herpes.<br />
<br />
Luka terbuka bisa timbul di bibir bagian luar dan kemudian terbentuk keropeng.<br />
Di dalam mulut, luka ini paling sering ditemukan di langit-langit
(palatum). Luka di mulut berawal sebagai lepuhan-lepuhan kecil yang
dengan segera akan bergabung dan membentuk luka merah yang menimbulkan
nyeri.<br />
<br />
Pada sebagian besar penderita, infeksi ulangan dari herpes simpleks
labialis mungkin hanya menimbulkan sedikit gangguan nyeri, tetapi hal
ini bisa berakibat fatal pada:<br />
- penderita kelainan sistem kekebalan (misalnya AIDS)<br />
- penderita yang menjalani kemoterapi<br />
- penderita yang menjalani terapi penyinaran<br />
- penderita yang menjalani pencangkokan sumsum tulang.<br />
Pada orang-orang tersebut, luka terbuka di mulut yang berukuran besar
bisa mengganggu makan dan penyebaran virus ke otak bisa berakibat fatal.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8d9TVMpGrJHyEaEMqiMEOilOCbuYTnKrnwV3rfg4oIleity7RWkxor2nDd0M1OSdB-ljgHPZJKcngT3pXdbR06biL8Jvd_gVAg9zF7HHN7hbm0Fk7z-iNDfbzKnJAN4Tgs0CqMT9ibec/s1600/oral_herpes.jpg" /></div>
<b><br />
</b><br />
<b>DIAGNOSA</b><br />
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan hasil biakan dari luka.<br />
Pemeriksaan fisik juga bisa menunjukkan adanya pembesaran kelenjar getah bening di leher atau selangkangan.<br />
<br />
Tes Tzanck atau biakan virus dari luka di kulit bisa menunjukkan adanya virus herpes.<br />
<br />
<b>PENGOBATAN</b><br />
Tujuan pengobatan pada herpes primer adalah untuk mengurangi rasa sakit,
sehingga penderita bisa tidur, makan dan minum secara normal.<br />
Rasa nyeri bisa menyebabkan anak tidak mau makan dan tidak mau minum;
bila disertai demam, hal ini bisa dengan segera menyebabkan dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh). Karena itu anak yang sakit harus minum cairan
sebanyak mungkin.<br />
Untuk mengurangi nyeri pada penderita dewasa atau anak yang lebih besar,
bisa digunakan obat kumur anestetik (misalnya lidokain). Atau bisa juga
digunakan obat kumur yang mengandung baking soda.<br />
<br />
Pengobatan pada herpes sekunder akan efektif bila dilakukan sebelum
munculnya luka, yaitu segera setelah penderita mengalami gejala
prodroma.<br />
Mengkonsumsi vitamin C selama masa prodroma bisa mempercepat hilangnya cold sore.<br />
<br />
Melindungi bibir dari sinar matahari secara kangsung dengan menggunakan
topi lebar atau dengan mengoleskan balsam bibir yang mengandung tabir
surya, bisa mengurangi kemungkinan timbulnya cold sore.<br />
Sebaiknya penderita juga menghindari kegiatan dan makanan yang bisa memicu terjadinya infeksi ulangan.<br />
Penderita yang sering mengalami infeksi ulangan bisa mengkonsumsi lisin.<br />
<br />
Salep asiklovir bisa mengurangi beratnya serangan dan menghilangkan cold sore lebih cepat.<br />
Balsam bibir seperti jelly petroleum dapat menghindari bibir pecah-pecah
dan mengurangi resiko tersebarnya virus ke daerah di sekitarnya.<br />
<br />
Untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri, maka antibiotik diberikan kepada penderita dewasa yang memiliki luka hebat.<br />
Untuk kasus-kasus yang berat dan untuk penderita yang memiliki kelainan sistem kekebalan, bisa diberikan kapsul asiklovir.<br />
Kortikosteroid tidak digunakan untuk mengobati herpes simpleks karena bisa menyebabkan perluasan infeksi.<br />
<br />
<b>PENCEGAHAN</b><br />
Tindakan berikut bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya herpes labialis:<br />
- Menghindari kontak langsung dengan cold sore atau luka herpes lainnya.<br />
- Memperkecil kemungkinan terjadinya penularan secara tidak langsung
dengan cara mencuci benda-benda yang telah digunakan oleh penderita
dengan air panas (lebih baik direbus)<br />
- Tidak memakai benda bersama-sama dengan penderita herpes, terutama ketika lukanya sedang aktif<br />
- Menghindari faktor pencetus (misalnya sinar matahari). </div>
</div>
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">
</span></span></div>
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">
Bau Mulut (Halitosis)</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
Bau Mulut (Halitosis) adalah bau nafas yang tidak enak, tidak menyenangkan dan menusuk hidung.<br />
<br />
PENYEBAB<br />
Jika bau nafas yang sebelumnya normal berubah menjadi halitosis, maka penyebabnya adalah:<br />
- Makanan (misalnya bawang mentah, bawang putih, kol)<br />
- Vitamin (terutama dalam dosis tinggi)<br />
- Kebersihan gigi yang jelek<br />
- Gigi karies<br />
- Merokok<br />
- Alkohol<br />
- Infeksi tenggorokan<br />
- Sinusitis<br />
- Infeksi paru-paru<br />
- Sindroma Sjogren<br />
- Penyakit gusi (gingivitis, gingivostomatitis)<br />
- Abses gigi<br />
- Impaksi gigi<br />
- Benda asing di hidung (pada anak-anak)<br />
- Obat-obatan (paraldehid, triamteren dan obat bius yang dihirup, suntikan insulin).<br />
<br />
Penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan bau mulut:<br />
- Gingivitis ulseratif nekrotisasi akut<br />
- Mukositis ulseratif nekrotisasi akut<br />
- Gagal ginjal akut<br />
- Penyumbatan usus<br />
- Bronkiektasis<br />
- Gagal ginjal kronis<br />
- Diabetes melitus<br />
- Kanker kerongkongan<br />
- Karsinoma lambung<br />
- Fistula gastrojejunokolik<br />
- Ensefalopati hepatikum<br />
- Ketoasidosis diabetikum<br />
- Abses paru<br />
- Ozena<br />
- Penyakit periodontal<br />
- Faringitis<br />
- Divertikulum Zenker.<br />
<br />
GEJALA<br />
Bau nafas tercium tidak enak, tidak menyenangkan atau menusuk hidung.<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik yang menyeluruh pada mulut dan hidung.<br />
<br />
Biakan tenggorokan dilakukan jika terdapat luka di tenggorokan atau di mulut.<br />
<br />
Pemeriksaan lainnya yang mungkin harus dilakukan adalah:<br />
- Endoskopi<br />
- Rontgen perut<br />
- Rontgen dada.<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
Daun parsley segar atau permen mint bisa menghilangkan bau mulut yang bersifat sementara.<br />
<br />
Pengobatan yang khusus tergantung kepada penyakit yang menyebabkan terjadinya bau mulut.<br />
<br />
PENCEGAHAN<br />
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bau mulut:<br />
- Menjaga kebersihan gigi<br />
- Obat kumur tidak efektif dalam mengatasi penyebab bau mulut dan
penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol konsentrasi tinggi bisa
meningkatkan resiko terjadinya kanker mulut<br />
- Berhenti merokok.<br />
<br />
<br />
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: large;">Sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa)</span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa) adalah suatu luka terbuka yang kecil di dalam mulut, yang menimbulkan nyeri.<br />
<br />
Sariawan lebih sering terjadi pada wanita.<br />
Pertama muncul biasanya pada usia 10-40 tahun.<br />
<br />
Sariawan yang kecil (diameter kurang dari 1 cm) sering muncul dalam satu
kelompok yang terdiri dari 2-3 luka terbuka; biasanya akan menghilang
dengan sendirinya dalam 10 hari dan tidak meninggalkan jaringan parut.<br />
<br />
Sariawan yang lebih besar, jarang terjadi; bentuknya tidak teratur,
memerlukan waktu beberapa minggu untuk mengalami penyembuhan dan sering
meninggalkan jaringan parut.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjISeGQC630i3OAzsXMXD4U4ASxk8mg1xFf3fOsNa0Eyt8vInDKed1UFiZnorQUb5oEJAgo0QCOpJ8KNrateY-qz7p5pvLZa69TlHoP_Upw9GiqBaL2XFkMHEBG9y9Jo1dmr9nrjSzPSo/s1600/canker_sores.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Canker sores</div>
<br />
GEJALA<br />
Gejala utama adalah rasa nyeri, yang berlangsung selama 4-10 hari.<br />
Nyeri akan bertambah buruk bila lidah menyentuh sariawan atau jika penderita makan makanan yang pedas atau panas.<br />
<br />
Sariawan yang berat dapat menyebabkan demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan rasa letih/lesu.<br />
<br />
Sariawan dapat terjadi berulang, mungkin satu sampai beberapa kali dalam setahun.<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya luka sariawan dan nyeri yang dirasakan penderita.<br />
Sariawan tampak sebagai bintik bulat putih dengan pinggiran yang berwarna merah.<br />
Hampir selalu terbentuk di jaringan longgar dan lembut, terutama di
bibir atau pipi sebelah dalam, lidah atau langit-langit lunak mulut, dan
kadang di tenggorokan.<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi nyeri sampai luka sembuh dengan sendirinya.<br />
<br />
Suatu obat bius (misalnya lidokain kental) bisa dioleskan pada luka atau digunakan sebagai obat kumur.<br />
Obat ini untuk sementara waktu dapat mengurangi nyeri sehingga penderita bisa makan, meskipun sedikit mempengaruhi rasa.<br />
<br />
Karboksimetilselulosa juga bisa dioleskan untuk mengurangi nyeri.<br />
<br />
Jika terdapat lebih dari satu luka, diberikan obat kumur tetrasiklin.<br />
Obat ini juga diberikan kepada penderita yang mengalami serangan berulang dari sariawan yang berat.<br />
<br />
Pilihan lainnya adalah kauterisasi dengan nitrat perak, yang merusak saraf dibawah sariawan.<br />
<br />
Kadang diberikan salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke luka.<br />
Untuk sariawan yang berat, diberikan tablet prednison atau obat kumur deksametason.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Kelainan Pada Bibir, Mulut dan Lidah</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>LUKA & PERTUMBUHAN LAINNYA DI MULUT</b><br />
<br />
Setiap luka terbuka yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih harus
diperiksa oleh dokter gigi atau dokter umum, terutama jika tidak
menimbulkan nyeri.<br />
<br />
Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di bibir atau pipi biasanya memiliki
penyebab yang tidak terlalu serius; bisa merupakan sariawan (canker
sores) atau merupakan akibat dari tergigitnya bibir atau pipi secara
tidak sengaja.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv_ViuvCk7Zb5W-pAWv5oiXF_AUJYt0Kzv2vPrOBEEPPuc84UzGTxjq6aRMz6BhG0WjzZLOcLMj6jUkKYiS8fVc_vL6z42t-ScGzNNrlEZRfSercjJFgoYlfIUSfjoQbdx9PmYxRks2aE/s1600/canker_sores.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Canker sores</div>
<br />
Luka terbuka di dalam mulut seringkali berwarna putih, kadang dengan pinggiran yang berwarna merah.<br />
Suatu luka terbuka bisa terbentuk jika penderita meletakkan aspirin
diantara pipi dan gusi sebagai suatu cara (yang salah) untuk mengurangi
sakit gigi.<br />
<br />
Luka di mulut bisa merupakan pertanda dari sindroma Behcet, yang juga menimbulkan luka pada mata dan alat kelamin.<br />
<br />
Suatu luka terbuka berwarna putih yang tidak menyebabkan nyeri (cangker)
dan timbul di dalam mulut atau di bibir dalam waktu 1-13 minggu setelah
penderita menjalani oral sex (hubungan seksual melalui mulut), bisa
merupakan stadium awal dari sifilis.<br />
Luka ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu.<br />
1-4 bulan kemudian, suatu bercak putih (bercak berlendir, suatu pertanda
lanjut dari sifilis yang tidak diobati) juga bisa terbentuk di bibir
atau di dalam mulut.<br />
Luka terbuka (cangker) maupun bercak berlendir sangat menular, bahkan bisa ditularkan melalui ciuman.<br />
<br />
Dasar mulut merupakan tempat dimana sering ditemukannya kanker, terutama
pada peminum alkohol dan perokok usia pertengahan dan usia lanjut.<br />
Berbagai jenis kista juga bisa terbentuk di dasar mulut. Kista ini
seringkali harus diangkat melalui pembedahan karena mengganggu
penderita.<br />
<br />
Lepuhan besar yang berisi cairan bisa timbul di bagian manapun dari mulut.<br />
Biasanya merupakan akibat dari cedera atau berhubungan dengan suatu penyakit (misalnya pemfigus).<br />
Beberapa penyakit virus (misalnya campak Jerman) juga bisa menyebabkan
kelainan yang bersifat sementara di dalam pipi, terutama pada anak-anak.<br />
<br />
Infeksi yang menyebar dari pembusukan gigi bawah ke dasar mulut merupakan masalah yang serius.<br />
Suatu infeksi yang sangat berat disebut angina Ludgwig, bisa menyebabkan
pembengkakan hebat di dasar mulut, yang bisa mendorong lidah ke atas
sehingga menyumbat saluran pernafasan.<br />
Jika hal ini terjadi, diperlukan penanganan darurat untuk membantu pernafasan penderita.<br />
<br />
Jika seseorang sering menggigit bagian pipi sebelah dalam atau bagian
dalam mulut berulang kali mengalami luka, bisa tumbuh suatu fibroma
karena iritasi.<br />
Benjolan kecil, tegas dan tidak menimbulkan nyeri ini, bisa diangkat melalui pembedahan.<br />
<br />
Kutil bisa menginfeksi mulut jika seseorang mengisap-isap kutil yang tumbuh di jari tangannya.<br />
Jenis kutil lainnya (kondiloma akuminata) juga bisa ditularkan melalui oral sex.<br />
<br />
<b>Langit-langit Mulut (palatum).</b><br />
<br />
Sialometaplasia nekrotisasi merupakan suatu luka menganga di permukaan
langit-langit mulut yang timbul secara tiba-tiba dalam 1-2 hari.<br />
Kelainan ini sering meluas dan menakutkan, tetapi tidak menimbulkan nyeri.<br />
Penyakit ini sering terjadi setelah daerah tersebut mengalami cedera
(misalnya karena prosedur gigi) dan akan mereda dalam waktu 2 bulan.<br />
<br />
Suatu penonjolan tulang yang tumbuh secara lambat (torus) bisa timbul di pertengahan langit-langit mulut..<br />
Pertumbuhan ini sering terjadi dan tidak berbahaya.<br />
Muncul selama masa pubertas dan menetap seumur hidup penderita.<br />
<br />
Tumor di langit-langit mulut (baik ganas maupun jinak), seringkali terjadi pada usia 40-60 tahun.<br />
Pada stadium awal hanya memiliki sedikit gejala: penderita merasakan
adanya pembengkakan di langit-langit mulut atau merasakan bahwa gigi
bagian atas menjadi goyah.<br />
Nyeri baru timbul beberapa waktu kemudian.<br />
<br />
Pada sifilis stadium lanjut, suatu lubang (gumma) bisa timbul di langi-langit mulut.<br />
<br />
<b><br />
PERUBAHAN WARNA DI MULUT</b><br />
<br />
Jika seseorang menderita anemia, lapisan mulut tampak lebih pucat dibandingkan dengan yang normal (berwarna pink kemerahan)<br />
Bila anemia teratasi, warnanya akan kembali normal.<br />
<br />
Perubahan warna yang baru di dalam mulut harus diperiksa oleh dokter
atau dokter gigi, karena bisa merupakan pertanda dari penyakit kelenjar
adrenal atau kanker (melanoma).<br />
Daerah keputihan bisa timbul dimanapun di dalam mulut dan seringkali berasal dari sisa makanan yang dapat disingkirkan.<br />
Tetapi jika daerah tersebut tampak kasar dan menimbulkan nyeri, serta
berdarah jika disentuh, mungkin merupakan suatu infeksi jamur (thrush).<br />
<br />
Daerah keputihan dalam mulut juga bisa merupakan penebalan lapisan keratin, daerah ini disebut leukoplakia.<br />
Keratin merupakan suatu protein yang kokoh, yang dalam keadaan normal
melindungi lapisan kulit paling luar tetapi juga ditemukan dalam jumlah
kecil pada lapisan mulut.<br />
Kadang keratin dapat terbentuk dalam mulut, terutama pada perokok atau pemakai tembakau sedotan.<br />
<br />
Daerah kemerahan dalam mulut (eritroplakia) bisa terjadi jika lapisan
mulut menipis dan pembuluh darah terlihat lebih jelas daripada biasanya.<br />
Daerah kemerahan maupun daerah keputihan bisa merupakan non-kanker (jinak), prekanker maupun kanker (ganas).<br />
<br />
Penderita liken planus di pipi sebelah dalam atau di pinggir lidah, juga bisa memiliki ruam kulit yang terasa gatal.<br />
Liken planus bisa menyebabkan luka terbuka yang menimbulkan nyeri.<br />
<br />
Bintik-bintik yang menyerupai butir-butir pasir yang kecil, yang
dikelilingi oleh cincin kemerahan (bintik Koplik), yang timbul di pipi
sebelah dalam yang berhadapan dengan gigi belakang, merupakan pertanda
dari campak.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDbSS3os0SjTHZvVjHTFklZ42qE5_oM2uQvAGNznrFtCjzo7LpdDb_QFxxxwFTStWljhyUF6JXW1_Xc8IIpWq4bhRRf9Ko4ZO_7aOBsmeMxyrABLxlbMOQ0av46nzS9XQ9XmfWkUYCcCo/s1600/campak_koplik_spot.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Koplik spot</div>
<br />
<b>Langit-langit mulut.</b><br />
<br />
Perubahan warna pada langit-langit mulut bisa disebabkan oleh iritasi atau infeksi.<br />
Langit-langit mulut pada perokok yang mengisap pipa (cangklong),
memiliki permukaan kasar yang berwarna putih disertai bintik-bintik
merah (langit-langit perokok).<br />
<br />
Setelah seseorang melakukan oral sex (hubungan seksual melalui mulut)
dengan mitra seksual pria, akan timbul bintik merah kecil sebesar ujung
peniti yang berasal dari pecahnya pembuluh darah (peteki) di
langit-langit mulut.<br />
Bintik-bintik ini akan menghilang dalam beberapa hari.<br />
<br />
Peteki juga merupakan pertanda dari kelainan darah atau mononukleosis infeksiosa.<br />
<br />
Pertumbuhan berlebih yang berwarna merah di langit-langit mulut paling
sering disebabkan oleh gigi palsu yang tidak cocok atau gigi palsu yang
terlalu lama tertanam dalam mulut.<br />
Biasanya semua peralatan gigi yang bisa dibongkar-pasang, harus
dilepaskan pada saat tidur, dibersihkan dan direndam dalam secangkir
air.<br />
<br />
Pada penderita AIDS, bercak keunguan yang disebabkan oleh sarkoma Kaposi bisa timbul di langit-langit mulut.<br />
<br />
<br />
<b>MASALAH PADA KELENJAR LUDAH</b><br />
<br />
Sepasang kelenjar ludah yang terbesar terletak tepat di belakang sudut rahang, di depan telinga.<br />
Dua pasang kelenjar yang lebih kecil terletak lebih dalam di dasar mulut.<br />
Kelenjar ludah yang kecil-kecil tersebar di seluruh mulut.<br />
<br />
Jika pengaliran ludah tidak mencukupi, mulut akan terasa kering.<br />
Ludah memberikan perlindungan alami terhadap pembusukan gigi, sehingga
kekurangan ludah bisa menyebabkan terbentuknya kavitas (gigi karies).<br />
<br />
Mulut yang kering dapat disebab oleh:<br />
- terlalu sedikit minum<br />
- bernafas lewat mulut<br />
- mengkonsumsi obat tertentu<br />
- penyakit yang mengenai kelenjar ludah (misalnya sindroma Sjogren)<br />
- usia lanjut.<br />
<br />
Suatu saluran yang mengalirkan ludah bisa tersumbat oleh suatu pengendapan kalsium (batu kalsium).<br />
Sumbatan ini menyebabkan ludah tidak dapat dialirkan dan kelenjar ludah mengalami pembengkakan.<br />
Pembengkakan kelenjar ludah juga bisa mengalami infeksi karena bakteri.<br />
<br />
Jika pembengkakan bertambah buruk sesaat sebelum waktu makan tiba atau
jika penderita memakan acar, penyebabnya sudah pasti adalah penyumbatan
saluran.<br />
Rasa asam dari acar merangsang pengaliran ludah, tetapi karena saluran
tersumbat, maka saliva tidak dapat dialirkan, sehingga pembengkakan
bertambah buruk.<br />
<br />
Kadang seorang dokter gigi bisa mendorong batu dengan menekan kedua sisi saluran.<br />
Jika tidak berhasil, suatu alat serupa kawat halus bisa digunakan untuk menarik batu keluar.<br />
Atau bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat batu.<br />
<br />
Suatu cedera pada bibir bawah (misalnya karena tergigit) bisa melukai kelenjar ludah kecil dan menyumbat pengaliran ludah.<br />
Sebagai akibatnya, kelenjar akan membengkak dan membentuk suatu benjolan kecil dan lunak yang berwarna kebiruan (mukokel).<br />
<br />
Setelah beberapa minggu, benjolan biasanya akan menghilang dengan
sendirinya, atau jika mengganggu atau sering kambuh, bisa diangkat
melalui pembedahan gigi.<br />
<br />
Mumps (gondongan, infeksi bakteri) dan penyakit lainnya dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah utama.<br />
Pembengkakan juga bisa disebabkan oleh tumor kelenjar ludah baik yang
jinak maupun ganas (biasanya lebih padat dibandingkan pembengkakan yang
disebabkan oleh infeksi).<br />
Jika tumor bersifat ganas, kelenjar akan teraba keras seperti batu.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="237" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgewC7Jya5inDHOcOfmQ0WXM1s1kA-vzHqV74KLUvaO1tLtEyQO6I3938tHTDQ_rROLYTw0Xqm1T9RE0BeFfoHLl3jJbmQaiInG0JYB_l8XYZ8bsV5t-oS5tj0IP9zDx3CNYwEeY49CoB4/s320/kelenjar_leher_kepala.jpg" width="320" /></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
Kelenjar ludah</div>
<br />
Peradangan dan infeksi kelenjar ludah sering disebabkan oleh batu yang
menyumbat saluran ludah dan lebih sering terjadi dibandingkan tumor.<br />
<br />
Setiap pembengkakan kelenjar ludah memerlukan perhatian medis.<br />
Untuk menentukan penyebabnya, bisa dilakukan biopsi terhadap jaringan kelenjar ludah.<br />
<br />
<br />
<b>PERUBAHAN PADA BIBIR</b><br />
<br />
Bibir dapat mengalami perubahan dalam ukuran, warna dan permukaannya.<br />
Beberapa dari perubahan ini adalah tidak berbahaya, misalnya bibir akan menipis pada orang tua.<br />
Perubahan lainnya bisa menunjukkan suatu kelainan medis.<br />
<br />
<b>Ukuran Bibir.</b><br />
<br />
Suatu reaksi alergi dapat menyebabkan pembengkakan bibir.<br />
Reaksi ini dapat disebabkan oleh kepekaan terhadap makanan tertentu,
obat-obatan, kosmetik atau bahan iritan yang terdapat dalam udara.<br />
<br />
Beberapa keadaan lainnya yang dapat menyebabkan pembengkakan bibir:<br />
- Angioedema, suatu penyakit keturunan, menyebabkan serangan pembengkakan bibir yang berulang<br />
- Eritema multiformis, luka bakar karena sinar matahari atau cedera.<br />
<br />
Pembengkakan bibir hebat tertentu bisa dikurangi dengan suntikan kortikosteroid.<br />
Untuk pembengkakan lainnya, jaringan bibir yang berlebihan bisa diangkat melalui pembedahan untuk memperbaiki penampilan.<br />
<br />
Sejalan dengan bertambahnya usia, bibir akan menipis.<br />
Untuk alasan kosmetik, bibir yang menipis bisa diperlebar dengan
menggunakan suntikan kolagen atau suntikan lemak yang berasal dari
bagian tubuh lainnya.<br />
<br />
<b>Warna & Permukaan Bibir.</b><br />
<br />
Sinar matahari atau cuaca dingin dan kering dapat menyebabkan bibir terkelupas.<br />
Demikian juga halnya dengan reaksi alergi terhadap lipstik, pasta gigi, makanan atau minuman.<br />
<br />
Setelah penyebabnya dihilangkan, biasanya bibir akan kembali normal.<br />
Kadang diberikan salep kortikosteroid untuk menghentikan pengelupasan.<br />
<br />
Matahari juga dapat merusak, menyebabkan bibir menjadi keras dan kering, terutama bibir bawah.<br />
Bintik-bintik merah atau putih yang transparan merupakan tanda-tanda kerusakan yang menigkatkan resiko terjadinya kanker.<br />
Kerusakan akibat sinar matahari ini dapat dikurangi dengan melindungi
bibir dengan balsem bibir yang mengandung tabir surya atau dengan
menggunakan topi lebar untuk melindungi wajah dari sinar matahari.<br />
<br />
Frekels (bintik-bintik kecil berwarna kuning kecoklatan di kulit) dan
makula melanotik (daerah kecoklatan yang bentuknya tidak teratur) sering
ditemukan di sekitar bibir dan menetap selama bertahun-tahun.<br />
Tanda ini tidak perlu dirisaukan.<br />
<br />
Bintik-bintik kecil berwarna hitam kecoklatan yang tersebar bisa
merupakan tanda dari penyakit usus keturunan dimana pada lambung dan
usus ditemukan polip (sindroma Peutz-Jeghers).<br />
<br />
Sindroma Kawasaki bisa menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah dan lapisan mulut menjadi kemerahan.<br />
<br />
Pada peradangan bibir (keilitis), sudut mulut terasa nyeri, mengalami iritasi, tampak merah, pecah-pecah dan bersisik.<br />
Jamur (thrush) bisa tumbuh di sudut mulut dan menimbulkan luka terbuka.<br />
Keilitis bisa merupakan akibat dari kekurangan vitamin B riboflavin dalam makanan.<br />
<br />
Lipatan kulit vertikal dan kulit yang teriritasi bisa timbul di sudut
mulut jika gigi palsu tidak dapat membuka rahang sebagaimana mestinya.<br />
Hal ini dapat diatasi dengan mengganti atau menyesuaikan posisi gigi palsu.<br />
<br />
Daerah yang menonjol atau suatu luka terbuka dengan tepian yang keras di bibir, bisa merupakan suatu bentuk dari kanker kulit.<br />
<br />
<br />
<b>PERUBAHAN PADA LIDAH</b><br />
<br />
Cedera adalah penyebab paling sering dari timbulnya rasa tidak nyaman di lidah.<br />
Lidah memiliki banyak ujung saraf untuk nyeri dan raba dan jauh lebih peka terhadap nyeri dibandingkan bagian tubuh lainnya.<br />
<br />
Lidah sering tergigit secara tidak sengaja, tetapi segera membaik.<br />
Tambalan atau gigi pecah yang tajam bisa menimbulkan kerusakan pada lidah.<br />
<br />
Suatu pertumbuhan berlebih dari jonjot-jonjot normal di lidah bisa menyebabkan gambaran lidah berambut.<br />
Rambut ini bisa mengalami perubahan warna jika penderita merokok atau
mengunyah tembakau, memakan makanan tertentu atau tumbuh bakteri
berwarna pada lidah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5gsf6DGS1937azdhnrUFIMYikutB5E0AQ_cSuvMjQtfb0kMr6qOAqIDjGqLFiTuNTuIuvC8q7MtDyBNABWcNW0xq0U14V2Dwnjh6Y-B9zo5gZYn6-Yvl1K4cBxXvXfM9xDmEGLfO0m_w/s1600/black_hairy_tongue.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiudjGu25M7RoAb7qYKU971HqzPN4seYXk7E91_ccCoDA6VtNADgUhapF681pcYgsZ6GY5_pxVbcQAO4o5jBF-FMc-ZEPEln33RMiSd7L01LMDVCCVnwY-KtVj-Fuwq2n-JN9BXnq0qZJI/s1600/black_hairy_tongue2.jpg" /></div>
<br />
Lidah juga akan tampak berambut setelah demam, setelah pengobatan
antibiotik atau jika terlalu sering menggunakan obat kumur peroksida.<br />
<br />
Pangkal lidah bisa terlihat kehitaman jika seseorang menggunakan sediaan bismut untuk sakit maag.<br />
Menyikat lidah dengan sikat gigi dapat menghilangkan perubahan warna tersebut.<br />
<br />
Suatu selaput putih pada tepi lidah yang bila diusap menimbulkan perdarahan mungkin menunjukkan suatu thrush.<br />
<br />
Lidah yang kemerah-merahan bisa merupakan tanda dari anemia pernisiosa atau suatu kekurangan vitamin.<br />
Anemia karena kekurangan zat besi juga membuat lidah terlihat pucat dan licin (karena lidah kehilangan jonjot-jonjotnya).<br />
<br />
Gejala awal dari demam scarlet bisa merupakan perubahan warna lidah yang normal menjadi seperti strawberi dan raspberi.<br />
<br />
Bercak-bercak putih, bisa timbul pada demam, dehidrasi, sifilis stadium
2, trush, liken planus, leukoplakia atau pernafasan melalui mulut.<br />
<br />
Lidah licin dan kemerahan disertai nyeri merupakan pertanda dari
pellagra, suatu jenis malnutrisi karena kekurangan niasin dalam makanan.<br />
<br />
Pada lidah geografis, beberapa daerah lidah tampak putih dan daerah lainnya tampak merah dan licin.<br />
Daerah yang mengalami perubahan warna sepertinya berpindah-pindah selama beberapa tahun atau seumur hidup pendeirta.<br />
Hal ini biasanya tidak menimbulkan nyeri dan tidak memerlukan pengobatan.<br />
<br />
Benjolan kecil di kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, tetapi benjolan pada salah satu sisi lidah bisa bersifat ganas.<br />
Daerah kemerahan atau keputihan, luka terbuka atau benjolan di lidah
tanpa sebab yang pasti, terutama jika tidak menimbulkan nyeri, merupakan
pertanda dari kanker dan harus diperiksa.<br />
Sebagian besar kanker mulut tumbuh di tepi lidah atau di dasar mulut.<br />
Kanker hampir tidak pernah tumbuh di pangkal lidah.<br />
<br />
Luka terbuka di lidah bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks, tuberkulosis, infeksi bakteri atau sifilis stadium dini.<br />
Luka terbuka juga bisa disebabkan oleh alergi atau penyakit sistem kekebalan.<br />
<br />
Glossitis adalah suatu peradangan pada lidah (kemerahan, pembengkakan dan nyeri).<br />
<br />
Glossodinia adalah suatu perasaan terbakar atau perasaan nyeri di lidah.<br />
Biasanya tidak memiliki penampakan yang khusus atau penyebab yang jelas;
tetapi mungkin disebabkan oleh tekanan pada gigi oleh lidah, reaksi
alergi atau bahan iritan (misalnya alkohol, bumbu dapur atau tembakau).<br />
<br />
Mengganti pasta gigi, obat kumur atau mengunyah permen karet dapat menghilangkan rasa nyeri.<br />
Glosodinia kadang-kadang merupakan pertanda dari gangguan emosional atau penyakit mental.<br />
Bisa diberikan obat anti cemas dosis rendah.<br />
Tanpa memandang penyebabnya, keadaan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: large;">
<span style="color: blue;">Kanker dan Pertumbuhan Lainnya Di Mulut</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertumbuhan jinak (non-kanker,
benigna) dan pertumbuhan ganas (kanker, maligna) bisa berasal dari
berbagai jaringan di dalam dan di sekitar mulut, termasuk tulang, otot
dan saraf.<br />
Kanker yang berasal dari lapisan mulut atau jaringan permukaan disebut
karsinoma, kanker yang berasal dari jariangan yang lebih dalam disebut
sarkoma.<br />
<br />
Meskipun jarang terjadi, kanker yang ditemukan di dalam mulut bisa
berasal dari bagian tubuh lainnya, terutama paru-paru, payudara dan
prostat.<br />
<br />
Kanker dengan garis tengah kurang 1 cm biasanya dapat diobati dengan mudah.<br />
Tetapi kebanyakan kanker tidak terdiagnosis sampai kanker tersebut telah menyebar ke kelenjar getah bening rahang dan leher.<br />
Karena terlambatnya penemuan kanker ini, maka 25% dari kanker mulut bersifat fatal.<br />
<br />
<b>PENYEBAB</b><br />
Resiko paling tinggi ditemukan pada peminum alkohol dan perokok tembakau.<br />
Sekitar duapertiga kanker mulut terjadi pada pria.<br />
<br />
Merokok sigaret lebih mungkin menyebabkan kanker mulut dibandingkan merokok cerutu atau melalui pipa.<br />
Bercak perokok (bintik kecoklatan yang mendatar) bisa timbul di sisi
dimana sebuah sigaret atau pipa biasanya diletakkan di bibir.<br />
Dengan biopsi, bisa diketahui apakah bercak tersebut bersifat ganas atau tidak.<br />
<br />
Iritasi yang berulang karena tepi yang tajam dari gigi yang patah,
tambalan atau gigi palsu dapat merupakan resiko tambahan untuk
terjadinya kanker mulut.<br />
Orang-orang yang pernah menderita kanker mulut mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker lainnya.<br />
<b><br />
GEJALA</b><br />
Kanker mulut paling banyak terjadi pada bagian pinggir lidah, dasar
mulut dan langit-langit lunak (bagian belakang dari atap mulut).<br />
Kanker pada lidah dan dasar mulut biasanya merupakan karsinoma sel skuamosa.<br />
<br />
Sarkoma Kaposi adalah kanker dari pembuluh darah yang dekat dengan kulit.<br />
Sarkoma Kaposi sering ditemukan di dalam mulut (biasanya di langit-langit mulut) penderita AIDS.<br />
<br />
Pada orang-orang yang mengunyah tembakau dan menghisap tembakau, bagian
dalam dari pipi dan bibir merupakan tempat sering ditemukannya kanker.<br />
Kanker ini merupakan karsinoma verukosa yang pertumbuhannya lambat.<br />
<br />
Melanoma adalah suatu kanker yang biasanya terjadi di kulit, dan lebih jarang terjadi di dalam mulut.<br />
Suatu daerah dalam mulut yang berubah menjadi coklat atau lebih gelap
dari biasanya mungkin merupakan suatu melanoma dan harus diperiksakan ke
dokter atau dokter gigi.<br />
Melanoma harus dibedakan dengan daerah berpigmentasi yang normal
ditemukan di dalam mulut, yang sering terjadi pada beberapa keluarga dan
terutama pada orang-orang Mediteranian dan orang kulit hitam.<br />
<br />
<b>Lidah</b><br />
<br />
Pada stadium dini, kanker lidah tidak menimbulkan nyeri dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin gigi.<br />
<br />
Kanker biasanya tumbuh di bagian pinggir lidah.<br />
Hampir tidak pernah di pangkal lidah kecuali pada seseorang yang pernah
menderita sifilis yang tidak diobati selama beberapa tahun.<br />
Karsinoma sel skuamosa pada lidah seringkali tampak seperti luka terbuka
(borok) dan cenderung tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya.<br />
<br />
Eritroplakia (daerah kemerahan di mulut) merupakan petanda dari kanker.<br />
Seseorang dengan eritroplakia pada bagian pinggir lidahnya harus segera memeriksakan diri ke dokter atau dokter gigi.<br />
<br />
<b>Dasar Mulut</b><br />
<br />
Pada stadium dini, kanker dasar mulut tidak menimbulkan nyeri dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin gigi.<br />
Kanker dasar mulut biasanya merupakan karsinoma sel skuamosa, yang
tampak seperti luka terbuka dan cenderung tumbuh ke dalam struktur di
bawahnya.<br />
<br />
Siapapun yang memiliki bercak kemerahan (eritroplakia) di dasar
mulutnya, harus segera menemui dokter atau dokter gigi karena bisa
merupakan petunjuk dari adanya kanker.<br />
<b><br />
Langit-langit Lunak</b><br />
<br />
Kanker pada langit-langit lunak bisa berupa karsinoma sel skuamosa atau
kanker yang dimulai di dalam kelenjar ludah kecil di langit-langit
lunak.<br />
Karsinoma sel skuamosa seringkali tampak seperti sebuah luka terbuka.<br />
Kanker yang dimulai dalam kelenjar ludah kecil biasanya muncul sebagai pembengkakan yang kecil.<br />
<br />
<b>Lapisan Mulut</b><br />
<br />
Jika lapisan sebelah dalam mulut yang lembab (mukosa mulut) mengalami
iritasi dalam waktu yang lama, bisa terbentuk suatu bercak putih
mendatar (leukoplakia).<br />
Bintik tersebit berwarna putih karena merupakan penebalan dari lapisan
keratin, bahan yang menutupi lapisan terluar dari kulit dan dalam
keadaan normal terdapat dalam jumlah yang tidak terlalu banyak di dalam
mukosa mulut.<br />
<br />
Berbeda dengan bercak putih lainnya dalam mulut (karena penumpukan
makanan, bakteri atau jamur), leukoplakia tidak dapat dibersihkan.<br />
Sebagian besar leukoplakia merupakan respon perlindungan terhadap cedera lebih lanjut.<br />
Tetapi dalam proses pembentukan penutup pelindung ini, beberapa sel bisa mengalami keganasan.<br />
<br />
Sebaliknya, eritroplakia (bercak kemerahan dalam mulut) merupakan akibat dari penipisan membran mukosa.<br />
Daerah tersebut tampak kemerahan karena kapiler (pembuluh darah kecil) di bawahnya lebih mudah terlihat.<br />
<br />
Eritroplakia lebih merupakan petanda kanker yang lebih buruk dibandingkan leukoplakia.<br />
Seseorang dengan bercak merah pada mulut harus segera menemui dokter atau dokter gigi.<br />
<br />
Ulkus adalah sebuah lobang yang terbentuk di dalam mukosa bila lapisan
paling atas dari sel mukosa itu hancur dan rusak, sehingga jaringan
dibawahnya terlihat.<br />
Suatu ulkus tampak putih karena adanya sel-sel yang mati dalam lobang tersebut.<br />
<br />
Ulkus mulut sering terjadi karena perlukaan atau iritasi pada jaringan,
misalnya jika secara tidak sengaja bagian dalam dari pipi tergigit atau
tergores.<br />
Penyebab lain adalah sariawan dan bahan-bahan iritan, seperti aspirin yang dihisap di gusi.<br />
<br />
Ulkus yang bersifat jinak selalu nyeri.<br />
Suatu ulkus yang tidak terasa sakit dan menetap sampai lebih dari 10
hari mungkin bersifat pre-kanker atau kanker dan harus segera diperiksa
oleh dokter atau dokter gigi.<br />
<br />
Pada seseorang yang mempunyai kebiasaan mengunyah tembakau atau
menghisap tembakau, dapat terjadi benjolan putih pada pipi bagian
dalamnya.<br />
Benjolan ini dapat berkembang menjadi karsinoma verukosa.<br />
<br />
<b>Gusi</b><br />
<br />
Suatu benjolan atau penonjolan di gusi bukan merupakan sesuatu yang membuat kita waspada.<br />
Jika penyebabnya bukan abses periodontal maupun abses gigi, mungkin
merupakan suatu pertumbuhan non-kanker yang disebabkan oleh iritasi.<br />
<br />
Pertumbuhan non-kanker relatif sering terjadi dan jika perlu, biasa diangkat dengan mudah melalui pembdahan.<br />
Pada 10-40% penderita, pertumbuhan non-kanker ini terjadi berulang-ulang karena iritasi terus berlanjut.<br />
Jika penyebab timbulnya iritasi adalah gigi palsu yang kurang tepat letaknya, maka harus segera diperbaiki atau diganti.<br />
<br />
<b>Bibir</b><br />
<br />
Bibir (terutama bibir bawah), merupakan tempat terjadinya kerusakan
karena cahaya matahari (keilosis aktinik), sehingga bibir tampak
pecah-pecah dan kemerahan, keputihan atau campuran dari merah dan putih.<br />
Untuk menentukan apakah bintik tersebut bersifat ganas atau tidak, bisa dilakukan biopsi.<br />
<br />
Kanker di bibir sebelah luar lebih sering terjadi pada daerah beriklim panas.<br />
<br />
Kanker pada bibir atau bagian mulut lainnya seringkali terasa keras
seperti batu dan menempel pada jaringan di bawahnya, sedangkan benjolan
non-kanker di daerah ini dapat digerakkan.<br />
Kelainan pada bibir atas lebih jarang terjadi dibandingkan dengan bibir
bawah, tetapi lebih mungkin menjadi ganas dan memerlukan perhatian
medis.<br />
<br />
Pada pengunyah atau penghisap tembakau, bisa tumbuh benjolan putih di bagian dalam bibir.<br />
Benjolan ini bisa tumbuh menjadi karsinoma verukosa.<br />
<b><br />
Kelenjar Ludah</b><br />
<br />
Tumor kelenjar ludah dapat bersifat jinak dan ganas.<br />
Tumor bisa terjadi dalam salah satu dari ketiga pasang kelenjar ludah mayor:<br />
- kelenjar parotis (di bagian pinggir wajah, di depan telinga)<br />
- kelenjar submandibuler (dibawah tepian rahang)<br />
- kelenjar sublingual (di dasar mulut, di depan lidah).<br />
<br />
Tumor juga bisa terjadi dalam kelenjar ludah minor yang tersebar di hampir seluruh mukosa mulut.<br />
Pertumbuhan pada stadium dini bisa nyeri bisa tidak.<br />
Tumor ganas cenderung tumbuh cepat dan teraba keras.<br />
<br />
<b>Rahang</b><br />
<br />
Berbagai jenis kista non-kanker menyebabkan nyeri dan pembengkakan rahang.<br />
Kista ini sering tumbuh di samping gigi geraham bungsu yang mengalami
impaksi (terjepit dalam rahang sehingga tidak dapat tumbuh keluar) dan
meskipun tidak ganas, kista dapat merusak sejumlah daerah tulang rahang.<br />
Jenis kista tertentu cenderung bersifat kambuhan.<br />
<br />
Odontoma merupakan pertumbuhan non-kanker dari sel-sel pembentuk gigi yang tampak seperti gigi kecil dengan bentuk yang berubah.<br />
Odontoma bisa mengambil tempat tumbuhnya gigi yang normal atau
menghalangi pertumbuhan gigi yang normal, sehingga seringkali diangkat
melalui pembedahan.<br />
<br />
Kanker rahang sering menyebabkan nyeri dan mati rasa.<br />
<br />
Rontgen tidak selalu dapat membedakan kanker dari kista, pertumbuhan
tulang non-kanker atau kanker yang telah menyebar dari tempat lainnya di
tubuh.<br />
Rontgen biasanya menunjukkan pinggiran yang tidak teratur dari kanker
rahang dan bisa menunjukkan bahwa kanker telah menggerogoti akar dari
gigi di dekatnya.<br />
<br />
Biopsi dilakukan untuk memperkuat diagnosis kanker rahang.<br />
<b><br />
PENGOBATAN</b><br />
Menghindari cahaya matahari mengurangi resiko terjadinya kanker bibir.<br />
<br />
Menghindari alkohol dan tembakau yang berlebihan, dapat mencegah hampir seluruh kanker mulut.<br />
<br />
Pencegahan lainnya adalah memperhalus tepian gigi yang patah atau menambalnya.<br />
<br />
Vitamin anti-oksidan (vitamin C dan E, beta-karoten) memberikan perlindungan tambahan.<br />
<br />
Jika kerusakan karena cahaya matahari mengenai daerah bibir yang luas,
bisa dilakukan pencukuran bibir, dimana selurah lapisan terluar bibir
diangkat, baik melalui pembedahan maupun dengan laser, untuk mencegah
berkembangnya kanker.<br />
<br />
Keberhasilan pengobatan kanker mulut dan bibir sangat tergantung kepada seberapa jauh kanker telah berkembang.<br />
Kanker mulut jarang menyebar ke daerah tubuh yang jauh tetapi cenderung menyusup ke dalam kepala dan leher.<br />
<br />
Jika seluruh kanker dan jaringan normal di sekitar kanker diangkat
sebelum kanker menyebar ke kelenjar getah bening, maka angka
kesembuhannya tinggi.<br />
Jika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening, jarang terjadi penyembuhan.<br />
<br />
Pada pembedahan, selain mengangkat kanker dalam mulut, juga mengangkat
kelenjar getah bening di bawah dan di belakang rahang dan di sepanjang
leher.<br />
<br />
Penderita kanker mulut atau tenggorokan bisa menjalani terapi penyinaran dan pembedahan atau hanya penyinaran saja.<br />
Terapi penyinaran seringkali merusak kelenjar ludah dan menyebabkan
mulut penderita menjadi kering, yang bisa memicu timbulnya kavitasi
(karies gigi) dan masalah gigi lainnya.<br />
<br />
Tulang rahang yang terpapar oleh penyinaran tidak akan menyembuh dengan
baik, karena itu masalah gigi diobati sebelum dilakukannya terapi
penyinaran.<br />
Gigi yang diduga bakal menimbulkan masalah, hendaknya dicabut saja.<br />
<br />
Kebersihan gigi dan mulut sangat penting untuk penderita yang telah menjalani terapi penyinaran untuk kanker mulut.<br />
<br />
Keuntungan yang diperoleh dari kemoterapi sangat terbatas.<br />
Terapi utama adalah pembedahan dan penyinaran. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">
Penyakit Pada Bibir</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pembengkakan :</b> reaksi alergi
bisa membuat bibir bengkak. Reaksi tersebut kemungkinan disebabkan oleh
sensitivitas terhadap makanan atau minuman tertentu, obat-obatan, perona
bibir, atau udara yang mengiritasi. Ketika penyebabnya dapat diketahui
dan dihilangkan, bibir biasanya kembali normal. Namun sering, penyebab
pembengkakan menjadi misteri. Kondisi tersebut disebut angioderma
menurun yang bisa menyebabkan sakit pada bengkak. Keadaan yang tidak
menurun-seperti multiforme eritherma, terbakar matahari, udara dingin
dan panas, atau luka berat-bisa juga menyebabkan bibir menjadi bengkak.<br />
<br />
Pengobatan tergantung pada penyebabnya. Salep kortikosteroid kadangkala
digunakan untuk mengurangi pembengkakan yang disebabkan oleh reaksi
alergi. Kadangkala, jaringan bibir yang berlebih bisa diangkat dengan
operasi untuk memperbaiki penampilan.<br />
<br />
<b>Peradangan : </b>dengan peradangan pada bibir (cheilitis), sudut pada
mulut bisa menjadi terasa sakit, luka, merah, pecah, dan bersisik.
Cheilitis bisa terjadi karena kekurangan Vitamin B2 pada makanan, namun
kekurangan ini jarang di Negara maju dan bisa diobati dengan menggunakan
suplemen vitamin B2.<br />
<br />
Seringkali terjadi, kulit berkerut dan kulit teriritasi (cheilitis
angular) bisa terjadi pada sudut mulut jika seseorang menggunakan gigi
palsu yang tidak terpisah dengan rahang secara cukup. Pengobatan yang
terdiri dari penempatan gigi palsu, yang dapat membantu mengurangi
kerutan pada sudut mulut.<br />
<br />
<b>Perubahan warna </b>: bintik-bintik dan daerah yang tidak selalu
berwarna coklat (melatonic macules) adalah umum di sekitar bibir dan
bisa betahan untuk beberapa tahun. Tanda ini tidak kurang diperhatikan.
Banyak, kecil, bintik hitam kecoklatan yang menyebar bisa jadi tanda
penyakit keturunan yang disebut sindrom peutz-jeghers, yang mana
berbentuk benjolan pada perut dan usus. Penyakit Kawasaki, sebuah
penyakit dengan sebab yang tidak jelas yang biasanya terjadi pada bayi
dan anak berumur 8 tahun ke bawah, bisa menyebabkan kekeringan dan
pecahnya bibir dan memerahnya lapisan mulut.<br />
<br />
<b>Luka: d</b>aerah yang menyebar atau luka dengan pinggiran bibir yang
keras kemungkinan bentuk dari kanker kulit. Luka lainnya terjadi sebagai
gejala dari keadaan medis lainnya, seperti infeksi virus herpes simplex
pada mulut (luka dingin) atau sifilis. Masih yang lainnya, seperti
keratoacanthoma yang tidak diketahui penyebabnya.<br />
<br />
<b>Sinar matahari yang merusak :</b> sinar matahari yang merusak bisa
membuat bibir, khususnya bibir bagian bawah, keras dan kering. Bintik
merah atau warna putih terlihat samar menandakan kerusakan yang
meningkatkan kemungkinan kanker tingkat lanjut. Jenis kerusakan ini bisa
dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem bibir yang mengandung
pelindung matahari atau melindungi wajah dari sinar matahari berbahaya
dengan topi berpinggiran lebar.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Gangguan Kelenjar Ludah</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat tiga pasang besar kelenjar
ludah di dalam mulut. Sepasang kelenjar ludah yang paling besar, disebut
kelenjar parotid, terletak persis di belakang sudut pada mulut, di
bawah dan di depan mata. Dua pasang yang lebih kecil, kelenjar
sublingual dan kelenjar submandibular, terletak di dalam lantai mulut.
Sebagai tambahan kelenjar besar ini, banyak kelenjar ludah kecil yang
terbagi-bagi sepanjang mulut. Semua kelenjar tersebut menghasilkan
ludah, yang membantu mencerna makanan sebagai bagian proses pencernaan.<br />
<br />
Letak Kelenjar Ludah Besar<br />
<br />
Berbeda dibandingkan kanker, dua jenis besar gangguan yang mempengaruhi
kelenjar ludah : satu yang mengakibatkan kerusakan kelenjar ludah,
dimana tidak cukup ludah dihasilkan, dan satu lagi mengakibatkan
pembengkakan kelenjar ludah. Ketika aliran ludah tidak mencukupi atau
hampir tidak ada, mulut terasa kering. Keadaan ini disebut mulut kering
(xerostomia).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlenAwiCMo3mjnu25mJzOCJdAIoTeXpNSSTXLr6ozZZwCTS24_ypuDfdFddiNRsGBl5fLh-2FhkjXJLFCr72CgvbepDmqgBqT_doR2Uf1556syuKREo6Q5lB8Ih96_8It82iAdO1HiTpA/s1600/kelenjar%2520ludah.jpg" /></div>
<br />
PENYEBAB<br />
<br />
Kerusakan kelenjar ludah : penyakit dan gangguan tertentu, sama seperti
obat-obatan tertentu, bisa menyebabkan kelenjar ludah menjadi rusak dan
dengan demikian mengurangi produksi ludah.<br />
<br />
Penyakit-penyakit termasuk penyakit Parkinson, infeksi virus penurunan
kekebalan tubuh manusia (HIV), sindrom sjogren, depresi, dan nyeri
kronis. Obat-obatan yang menurunkan produksi ludah termasuk antidepresan
tertentu, antihistamin, antipsikotis, sedativ, metildopa, dan diuretik.<br />
<br />
Kelenjar ludah seringkali rusak setelah seseorang menjalani kemoterapi
atau radiasi kepala dan leher untuk pengobatan kanker. Mulut kering
biasanya disebabkan radiasi sementara, khususnya jika radiasi tersebut
berdosis tinggi, yang biasanya disebabkan kemoterapi sementara.<br />
<br />
Meskipun begitu, tidak semua kasus pada mulut kering disebabkan oleh
kerusakan kelenjar ludah. Terlalu sedikit minum dan pernafasan melalui
mulut bisa mengeringkan mulut. Gelisah atau stress bisa juga
mengakibatkan mulut kering. Mulut bisa juga kering mengikuti usia
seseorang, meskipun hal ini kemungkinan lebih beasr disebabkan
penggunaan obat yang menyebabkan mulut kering dibandingkan proses
penuaan itu sendiri.<br />
<br />
Karena ludah memberikan perlindungan alami melawan kerusakan gigi,
jumlah ludah yang tidak mencukupi menyebabkan pelubangan lebih-khususnya
pada akar gigi. Mulut kering, jika berat, bisa juga menyebabkan
kesulitan berbicara dan menelan.<br />
<br />
Pada kasus yang langka, kelenjar ludah menghasilkan terlalu banyak
ludah. Peningkatan kelenjar ludah biasanya sangat cepat dan terjadi
dalam reaksi makan makanan tertentu, seperti makanan asam. Kadangkala
bahkan memikirkan mengenai makan makanan ini bisa meningkatkan produksi
ludah.<br />
<br />
Pembengkakan kelenjar ludah : pembengkakan kelenjar ludah bisa terjadi
pada pembuluh yang membawa ludah dari kelenjar ludah menuju mulut
terhalang. Nyeri bisa terjadi, khususnya selama makan.<br />
<br />
Penyebab yang paling umum penyumbatan adalah batu. Batu kelenjar ludah
paling umum pada orang dewasa; 25 % batu-batuan tersebut lebih dari
satu. Batu bisa terbentuk dari garam yang terkandung di dalam ludah.
Penyumbatan membuat ludah kembali ke dalam empedu, menyebabkan kelenjar
ludah membengkak. Penyumbatan pembuluh dan kelenjar terisi dengan ludah
yang mandek bisa terinfeksi dengan bakteri. Gejala-gejala khas pada
pembuluh ludah yang tersumbat adalah pembengkakan yang memburuk hanya
sebelum waktu makan atau terutama sekali ketika seseorang makan acar
(rasa acar asam merangsang aliran ludah, tetapi jika pembuluh tersumbat,
ludah tersebut tidak mempunyai tempat dan kelenjar tersebut bengkak)<br />
<br />
Penyakit gondok, infeksi bakteri tertentu, dan penyakit-penyakit lainnya
(seperti AIDS, sindrom sjorgren, diabetes mellitus, dan sarcoidosis)
kemungkinan disertai oleh pembengkakan pada kelenjar ludah besar.
Pembengkakan bisa juga terjadi dari kanker atau tumor pada kelenjar
ludah. Pembengkakan terjadi dari tumor biasanya lebih kuat dibandingkan
dengan infeksi. Jika tumor tersebut adalah kanker, kelenjar tersebut
bisa terasa seperti batu keras dan kemungkinan tetap kuat mengelilingi
jaringan. Kebanyakan tumor tidak bersifat kanker bisa diangkat.<br />
<br />
Luka pada bibir bagian atas-misal, tidak sengaja tergigit-bisa
membahayakan kelenjar ludah kecil yang ditemukan di sana dan menyumbat
aliran ludah. Akibatnya, kelenjar yang terkena bisa bengkak dan
membentuk kecil, gumpalan lembek (mucocele) yang tampak kebiruan.
Gumpalan tersebut biasanya muncul dengan sendirinya dalam beberapa
minggu.<br />
<br />
DIAGNOSA<br />
<br />
Tidak ada tes kuantitatif yang baik untuk mendiagnosa kerusakan kelenjar
ludah. Meskipun begitu, kelenjar ludah tersebut bisa diperas (‘milked’)
dan pembuluh diamati untuk aliran ludah.<br />
<br />
Pembengkakan menyebabkan tersumbatnya pembuluh ludah didiagnosa karena
berhubungan dengan nyeri di waktu makan. Untuk mendiagnosa penyebab lain
pembengkakan, seorang dokter gigi atau dokter bisa melakukan biopsi
untuk memperoleh contoh jaringan kelenjar ludah dan meneliti di bawah
mikroskop.<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
<br />
Jika pembuluh ludah tersumbat oleh batu, seorang dokter gigi bisa
kadangkala mendorong batu tersebut keluar dengan menekan kedua sisi
pembuluh. Jika hal itu gagal, alat seperti kawat yang halus bisa
digunakan untuk mendorong keluar batu tersebut. Sebagai jalan terakhir,
batu tersebur bisa diangkat secara operasi.<br />
<br />
Mucocele yang tidak muncul dengan sendirinya bisa diangkat secara
operasi jika mengganggu. Dengan cara yang sama, baik tumor kelenjar
ludah yang bersifat kanker dan bukan kanker biasanya bisa diangkat
secara operasi. Pengobatan pada kasus yang lainnya pada pembengkakan
kelenjar ludah bervariasi berdasarkan kasusnya.<br />
<br />
Siapapun yang mengalami gangguan atau menggunakan obat yang mengeringkan
mulut harus melakukan kesehatan mulut rutin dengan teliti (menggosok,
flossing, dan dibilas dengan fluoride); menghindari gula; dan menjalani
pemeriksaan gigi, pembersihan, dan pengobatan fluoride setiap 3 sampai 4
bulan sekali.<br />
<br />
Ketika pengobatan khusus tidak tersedia, pengganti ludah secara garis
besar sangat membantu, salah satu obat yang dapat membantu beberapa
orang adalah pilocarpine, tetapi obat tersebut seringkali tidak efektif
jika kelenjar ludah telah mengalami kerusakan karena radiasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Celah Bibir (Bibir Sumbing) dan Celah Langit-langit</span></span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Celah Bibir dan Celah Langit-langit
adalah suatu kelainan bawaan yang terjadi pada bibir bagian atas serta
langit-langit lunak dan langit-langit keras mulut.<br />
<br />
Celah bibir (Bibir sumbing) adalah suatu ketidaksempurnaan pada
penyambungan bibir bagian atas, yang biasanya berlokasi tepat dibawah
hidung.<br />
<br />
Celah langit-langit adalah suatu saluran abnormal yang melewati langit-langit mulut dan menuju ke saluran udara di hidung.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtD01K3AfbRgnGCoBFBvNsu56AmQQti4vLYXvVpyeU4d9STE808-NyW2ZOX_aEeOHzX4sZb-bwILEXbxUQFhV2zLyGB2qxRn_tRQBJYdDk5eRGGGtJ6_SNBuYCWUsj8DQn6Sdzeu3SQ5k/s1600/celah+bibir.jpg" /></div>
<br />
PENYEBAB<br />
<br />
Celah bibir dan celah langit-langit bisa terjadi secara bersamaan maupun
sendiri-sendiri. Kelainan ini juga bisa terjadi bersamaan dengan
kelainan bawaan lainnya.<br />
<br />
Penyebabnya mungkin adalah mutasi genetik atau teratogen (zat yang dapat
menyebabkan kelainan pada janin, contohnya virus atau bahan kimia).<br />
<br />
Selain tidak sedap dipandang, kelainan ini juga menyebabkan anak
mengalami kesulitan ketika makan, gangguan perkembangan berbicara dan
infeksi telinga.<br />
<br />
Faktor resiko untuk kelainan ini adalah riwayat celah bibir atau celah
langit-langit pada keluarga serta adanya kelainan bawaan lainnya.<br />
<br />
GEJALA<br />
<br />
Gejalanya berupa:<br />
<br />
* pemisahan bibir<br />
* pemisahan langit-langit<br />
* pemisahan bibir dan langit-langit<br />
* distorsi hidung<br />
* infeksi telinga berulang<br />
* berat badan tidak bertambah<br />
* regurgitasi nasal ketika menyusu (air susu keluar dari lubang hidung).<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="198" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZ55UFrv7UuLz6Pv0aFHtNJmYhmq4O0_bcVIzRCUDgptTFq3-LD_jffr0j-ysGXXsXXHSZpRU70Td-cOjRSd_oyvajTMR_ISQH8D5jK5hMT3FPWl9B0iTeRBGB4RbFzMxB5WNdx3P6lYM/s400/cleftlip.jpg" width="400" /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgxgUnX_h5tAH-QhJofT6Q93VRTyDY05FUqouNVCZnubM_3am7VRtGwtFooS76uCTXApUr-T1ZSyY_4enHay9kMILKR3ElzVMwMcZc5okxHnsvDUjUA7WAlQ0jyoFeCHqhRWaIWQ_JXdg/s400/cleftpal.jpg" width="400" /></div>
<br />
DIAGNOSA<br />
<br />
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di daerah wajah.<br />
<br />
PENGOBATAN<br />
<br />
Pengobatan melibatkan beberapa disiplin ilmu, yaitu bedah plastik, ortodontis, terapi wicara dan lainnya.<br />
<br />
Pembedahan untuk menutup celah bibir biasanya dilakukan pada saat anak berusia 3-6 bulan.<br />
<br />
Penutupan celah langit-langit biasanya ditunda sampai terjadi perubahan
langit-langit yang biasanya berjalan seiring dengan pertumbuhan anak
(maksimal sampai anak berumur 1 tahun). Sebelum pembedahan dilakukan,
bisa dipasang alat tiruan pada langit-langit mulut untuk membantu
pemberian makan/susu.<br />
<br />
Pengobatan mungkin berlangsung selama bertahun-tahun dan mungkin perlu
dilakukan beberapa kali pembedahan (tergantung kepada luasnya kelainan),
tetapi kebanyakan anak akan memiliki penampilan yang normal serta
berbicara dan makan secara normal pula. Beberapa diantara mereka mungkin
tetap memiliki gangguan berbicara. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><span style="font-size: large;">Gangguan Lidah</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="color: blue;"><span style="font-size: large;"> </span></span></b>
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Luka : luka berat adalah hal
yang paling sering menyebabkan ketidaknyamanan lidah. Lidah tersebut
mempunyai banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan peraba dan lebih peka
terhadap rasa sakit dibandingkan kebanyakan bagian lain pada tubuh.
Lidah sering tiba-tiba tergigit tetapi cepat sembuh. Gigi yang tajam
atau rusak bisa sangat merusak jaringan yang mudah rusak tersebut.<br />
<br />
2. ‘Berbulu’: pertumbuhannya terlalu cepat dari proyeksi normal di
atas lidah (Vili) bisa membuat lidah tampak berbulu. Lidah tersebut bisa
juga tampak berbulu setelah demam, setelah pengobatan antibiotik, atau
ketika pencuci mulut peroxide digunakan terlalu sering. ‘Bulu’ ini pada
ujung lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu.
Leukoplakia berbulu terbentuk di sisi lidah dan merupakan karakteristik
AIDS.<br />
<br />
3. Perubahan warna : Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika
seseorang merokok atau mengunyah tembakau, makan makanan tertentu, atau
memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.<br />
<br />
Ujung lidah bisa terlihat berwarna hitam jika seseorang
menggunakan sediaan bismuth untuk gangguan perut. Penyikatan lidah
dengan menggunakan sikat gigi atau kikisan dengan pengikis lidah bisa
menghilangkan beberapa perubahan warna.<br />
<br />
Anemia kekurangan zat besi bisa membuat lidah terlihat pucat dan
lembut. Anemia pernicious, yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin B12,
bisa juga membuat lidah terlihat pucat dan lembut. Tanda pertama pada
demam scarlet kemungkinan berubah dari warna normal lidah menjadi warna
strawberi, dan kemudian warna rasberi. Lidah merah-strawberi pada anak
kecil bisa juga menjadi sebuah tanda penyakit Kawasaki. Lidah merah
lembut dan mulut menyakitkan bisa mengindikasi pellagra, sebuah jenis
kekurangan gizi yang disebabkan oleh kekurangan niacin (Vitamin B3) pada
makanan. Lidah merah bisa juga meradang (glossitis)-lidah tersebut
merah, menyakitkan, dan bengkak.<br />
<br />
Bercak keputih-putihan, serupa dengan apa yang ditemukan di dalam
pipi, bisa disertai demam, dehidrasi, sifilis tahap kedua, sariawan,
lichen planus, leukoplakia, atau gangguan pernafasan mulut.<br />
<br />
Pada geografis lidah, beberapa daerah lidah berwarna putih atau
kuning dan kasar, sebaliknya bagian lain berwarna merah dan lembut.
Daerah tersebut berubah warna terjadi sekitar lebih dari satu periode
mingguan sampai tahunan. Keadaan tersebut biasanya tidak menyakitkan,
dan tidak memerlukan pengobatan.<br />
<br />
4. Luka dan benjolan : luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi
alergi, infeksi virus herpes simplex mulut, luka sariawan, tuberculosis,
infeksi bakteri, atau sifilis tahap-awal. Luka bisa juga disebabkan
oleh alergi atau gangguan sistem kekebalan lainnya.<br />
<br />
Meskipun benjolan kecil pada kedua sisi lidah biasanya tidak
berbahaya, sebuah benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat
kanker. Daerah berwarna putih atau merah yang tidak bisa dijelaskan,
luka, atau bengkak (menjadi keras) pada lidah-khususnya jika tidak
terasa sakit-kemungkinan tanda kanker dan harus diteliti oleh seorang
dokter atau dokter gigi. Kebanyakan kanker mulut tumbuh pada salah satu
sisi lidah atau pada dasar mulut. Kanker hampir tidak pernah muncul di
ujung lidah, kecuali ketika kanker tersebut terjadi setelah sifilis yang
tidak diobati.<br />
<br />
5. Rasa tidak nyaman : Lidah yang tidak nyaman bisa dihasilkan dari
iritasi oleh makanan tertentu, khususnya yang asam (misal, nanas), atau
rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau permen
karet. Beberapa obat-obatan bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada
lidah, sama seperti luka dan infeksi bisa lakukan. Infeksi umum yang
menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah adalah thrush (candidiasis),
dimana jamur berbentuk lapisan putih pada gigi yang terlalu cepat
bertumbuh yang menutupi lidah. Nyeri intensif pada seluruh mulut bisa
disebabkan oleh sindrom mulut terbakar.<br />
<br />
Biasanya, hal ini adalah proses eliminasi untuk menemukan hanya
apa yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman pada lidah
tidak disebabkan oleh infeksi biasanya diobati dengan menghilangkan
penyebab tersebut. Misal, orang tersebut bisa mencoba untuk merubah
merek pasta gigi, menghentikan makanan yang mengiritasi, atau
memperbaiki gigi yang tajam atau patah oleh seorang dokter gigi. Mencuci
dengan air garam hangat bisa membantu. Sariawan bisa diobati dengan
obat anti jamur, seperti nystatin atau fluconazole. <br />
<br />
<br />
<br />
<i style="color: #20124d;">Burning Mouth Syndrome<br />
<br />
Sindrom mulut terbakar (juga disebut oral dysesthesia) terjadi sangat
sering terjadi pada wanita setelah menopause. Bagian mulut yang paling
sering terkena adalah lidah (nyeri pada lidah disebut glossodynia). Rasa
terbakar menyakitkan bisa mempengaruhi seluruh mulut (terutama lidah,
bibir, dan atap mulut [palate]) atau hanya lidah. Rasa tersebut
kemungkinan berlanjut atau sebentar-sebentar disertai rasa terbakar
termasuk mulut kering, haus, dan rasa yang berubah. Kemungkinan
konsekwensi termasuk perubahan kebiasaan makan, sifat lekas marah,
depresi, dan penghindaran pada orang lain.<br />
<br />
Sindrom mulut terbakar tidak sama dengan rasa tidak nyaman sementara
yang kebanyakan orang alami setelah makanan yang mengiritasi atau
makanan asam. Sindrom mulut terbakar kurang baik dipahami. Yang
kemungkinan menghadirkan sejumlah keadaan yang berbeda dengan penyebab
yang berbeda tetapi gejala yang umum.<br />
<br />
Penyebab umum adalah penggunaan antibiotik, yang merubah keseimbangan
bakteri di dalam mulut, menyebabkan jamur candida sangat berkembangbiak
(keadaan yang disebut sariawan). Gigi palsu yang tidak pas dan alergi
terhadap bahan-bahan gigi kemungkinan penyebab paling mungkin.
Penggunaan berlebihan pada pencuci dan semprotan mulut yang bisa
menyebabkan sindrom lidah terbakar, seperti apa saja yang membuat mulut
kering, seperti alkohol atau penggunaan tembakau, dan berbagai
pengobatan. Kepekaan terhadap makanan tertentu dan pewarna makanan,
terutama sekali asam sorbic dan asam benzoat (bahan pengawet makanan),
propylene glycol (ditemukan sebagai moustirising agen pada makanan,
obat-obatan, dan kosmetik), chicle (ditemukan pada beberapa permen
karet), dan kayu manis, bisa memainkan beberapa peranan. Kekurangan
vitamin, termasuk B12, asam folat, dan B-kompleks, bisa menyebabkan
sindrom mulut terbakar. Kekurangan zat besi juga termasuk di dalamnya.<br />
<br />
Keadaan tersebut mudah didiagnosa oleh dokter tetapi sulit untuk
diobati. Sering minum air atau mengunyah permen karet bisa membantu
mulut tetap lembab. Antidepresan, seperti nortriptyline, atau
obat-obatan antianxiety, seperti clonazepam, kadangkala sangat membantu,
meskipun obat-obatan ini bisa membuat gejala-gejala memburuk dengan
menyebabkan mulut kering. Kadangkala gejala-gejala timbul tanpa
pengobatan tetapi bisa kembali kemudian. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
ANY WHEREhttp://www.blogger.com/profile/04322300535646047182noreply@blogger.com1